Topcareer.id – VinFast, produsen mobil yang didirikan oleh orang terkaya Vietnam, kini resmi meluncurkan mobil nasional SUV dengan harga sekitar 4,6 miliar Dong atau setara dengan Rp 2,9 miliar.
Namun, jika kamu termasuk dalam 100 pembeli pertama, kamu bisa mendapatkan mobil SUV mewah ini dengan harga 3,8 miliar Dong, atau seharga Rp 2,4 miliar.
VinFast President yang mewah ini mulai dijual Senin (7/9), dan hanya diproduksi sebanyak 500 kendaraan saja, karena itu khusus untuk pasar Vietnam, menurut pernyataan dari perusahaan.
Tetapi, sementara belanja konsumen diperkirakan akan bangkit kembali di Vietnam, mengingat label harga yang lumayan tinggi dari VinFast President, analis melihat SUV ini justru kurang cocok sebagai produk untuk konsumen domestik dan lebih hanya sebagai langkah untuk memoles branding mereka.
Juara otomotif nasional Vietnam yang didirikan oleh Pham Nhat Vuong sebagai bagian dari konglomerat Vingroup yang luas, sebenarnya mulai meluncurkan mobil ini tahun lalu dan memiliki ambisi untuk akhirnya mengekspor kendaraan ini ke AS, Eropa, dan Rusia.
“Mereka ingin menunjukkan kepada orang-orang di seluruh dunia bahwa Vietnam dapat membuat mobil mewah,” ucap Vu Tan Cong, wakil direktur jenderal Konsultasi Industri dan Perdagangan Mobil Vietnam kepada Nikkei Asian Review.
Nguyen Thi Van Anh, wakil direktur jenderal VinFast, setuju ada nilai yang menarik dalam model terbaru. Dia mengatakan SUV juga merupakan penegasan mereka terhadap dunia, mengenai kapasitas produksi mobil Vietnam.
Sebagian besar mobil penumpang di Vietnam dirakit di dalam negeri dari suku cadang impor. VinFast adalah perusahaan pertama yang memproduksi mobil seluruhnya di negara tersebut. Perusahaan memproduksi sedan dan hatchback, serta sepeda motor listrik di salah satu pasar skuter terbesar di dunia.
Dennis Lien, direktur konsultan YCP Solidiance Vietnam, mempertanyakan keputusan VinFast untuk terburu-buru pindah ke kelas kendaraan mewah.
“Saya pikir merek tersebut belum melakukan banyak hal untuk benar-benar menonjol dari pesaing asingnya karena mengiklankan teknologi Jerman dan kemitraan dengan pembuat mobil Amerika,” katanya kepada Nikkei.
VinFast dikembangkan dari prototipe LUX SA2.0 yang pernah dipamerkan di Paris Motor Show 2018. Namun mesinnya tak lagi menggunakan kapasitas 2.0 liter seperti prototipenya.
Kini mobil nasional Vietnam itu dilengkapi dengan mesin V8 delapan silinder dengan kapasitas 6.2 liter atau 6.200 CC yang bisa menghasilkan tenaga maksimum 425 Horse Power dengan top speed 300 Km/jam.
Secara desain exterior dan interior, mobil ini banyak dibantu sejumlah merek otomotif besar yakni BMW, Pininfarina, dan Magna International.
VinFast merambah kelas kendaraan mewah pada bulan yang sama ketika Vietnam menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2020 menjadi antara 2% dan 2,5%, yang mencerminkan penurunan perdagangan global. Target sebelumnya adalah 5%.
“VinFast mengambil pendekatan agresif dan tentu saja menggunakan ketenangan ini dalam ekonomi global untuk mencoba membuat kemajuan untuk mendapatkan brand awareness,” kata Lien.
Pada paruh pertama tahun ini, penjualan mobil Vietnam turun sekitar 30% secara keseluruhan, sementara penjualan di segmen mewah turun 10%, menurut Rong Viet Securities.
Negara Asia Tenggara itu menutup ekonomi selama beberapa minggu pada bulan April 2020 di tengah lonjakan infeksi virus corona. Setelah tiga bulan tidak ada kasus baru, virus kembali dalam skala yang lebih kecil pada Juli 2020.
Dengan hanya segelintir kasus yang sekarang dilaporkan setiap hari secara nasional, analis sektor otomotif Rong Viet, Hoang Bui memperkirakan konsumsi akan pulih pada paruh kedua tahun 2020.
“Kelas menengah Vietnam tidak akan membelanjakan sebanyak mungkin sementara pendapatan mereka terbatas, tetapi masih tetap ada porsi pembeli di pasar mobil mewah yang tidak sensitif terhadap harga.” Katanya.**(Feb)