Topcareer.id – Singapore Airlines Ltd mengumumkan pada Kamis (10/9/2020) akan memangkas 4.300 pekerjanya, atau sekitar 20% dari staf, karena dampak pandemi virus corona yang melemahkan permintaan. Pemangkasan pekerja ini menjadi kasus kehilangan pekerjaan terbesar dalam sejarahnya.
Maskapai tersebut mengatakan setelah memperhitungkan pembekuan perekrutan, pengurangan alami, dan skema keberangkatan sukarela, jumlah staf potensial yang terkena dampak akan berkurang menjadi sekitar 2.400 di Singapura dan luar negeri.
Mengutip The Economic Times, perusahaan menegaskan kembali perkiraannya bahwa mereka diharapkan untuk beroperasi kurang dari 50% dari kapasitas normalnya pada tahun keuangan akhir 31 Maret 2021. Saat ini mereka berada pada 8%.
Baca juga: IATA Perkirakan Maskapai Penerbangan Kehilangan USD 84 Miliar pada 2020
Perlu diketahui, Singapore Airlines tidak memiliki jaringan domestik dan sepenuhnya bergantung pada permintaan internasional pada saat banyak perbatasan tetap ditutup secara efektif.
Untuk tetap bertahan dalam lanskap yang tidak pasti, Singapore Airlines akan mengoperasikan armada yang lebih kecil dan mengurangi jaringannya di tahun-tahun mendatang.
Singapore Airlines juga mengumumkan peninjauan terhadap pesawat Airbus SE A380-nya untuk kemungkinan penurunan nilai senilai SGD 1 miliar atau sekitar USD 731,21 juta.**(Feb)