Topcareer.id – Dunia kerja yang terus berkembang pesat, mengembangkan segala daya upaya untuk menjadi lebih efektif di tempat kerja.
Hal ini telah menciptakan kesalahpahaman tentang arti memiliki hari kerja yang produktif. Karena banyak orang berpikir bahwa sibuk sama dengan produktif.
Berikut ini beberapa wawasan mengenai perbedaan antara sibuk dengan produktif.
Bagian pertama dari tulisan.
Orang sibuk ingin menyesuaikan lebih banyak hal ke dalam hari mereka, sementara orang produktif memotong daftar tugas mereka sebanyak 50 persen.
Orang yang sibuk berpikir bahwa menyelesaikan lebih banyak hal dalam delapan atau sembilan jam di tempat kerja adalah cara yang harus dilakukan. Mereka memasukkan terlalu banyak tugas dalam daftar tugas mereka, hanya untuk akhirnya dipindahkan ke keesokan harinya.
Orang yang produktif tahu betul bahwa mereka tidak membutuhkan terlalu banyak tugas dalam to do list. Mereka mengambil pendekatan less-is-more ketika merencanakan hari kerja mereka dengan hanya menyelesaikan hal-hal yang penting.
Orang sibuk melewati banyak tugas. Orang produktif tahu perbedaan antara “mendesak” dan “penting.”
Orang yang sibuk menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja untuk memerangi hal yang tidak perlu karena mereka dibutakan oleh kekhawatiran mendesak yang pada dasarnya tidak terlalu penting.
Di setiap perusahaan, banyak hal dapat ditandai sebagai mendesak, tetapi ini biasanya ditetapkan oleh kolega atau atasan yang mengharapkan jawaban secepatnya.
Orang produktif tahu cara membedakan tugas mendesak dan tugas penting. Mereka fokus untuk menyelesaikan apa yang penting daripada membagi jam mereka untuk mencoba menyelesaikan berbagai tugas mendesak.
(3) Orang sibuk selalu terganggu. Orang yang produktif menciptakan sistem
Orang yang sibuk telah mengembangkan kebiasaan yang merusak produktivitas selama bertahun-tahun. Mereka memeriksa email secara kompulsif sepanjang hari dan mendapat interupsi setiap kali ada notifikasi atau telepon masuk ke smartphonenya.
Dalam sebuah studi di King’s College London University, ditemukan bahwa menyibukkan diri dengan notifikasi email dan telepon secara kompulsif dapat menyebabkan penurunan 10 poin IQ.
Sementara itu, orang-orang yang produktif membuat sistem bahkan untuk tugas yang paling biasa, seperti memeriksa email dan notifikasi lain. Mereka menyediakan slot waktu yang singkat dan spesifik untuk mengelola kotak masuk dan notifikasi pribadi mereka.**(Feb)