TopCareerID

5 Kebiasaan Perekrutan yang Buruk dan Akan Menyulitkanmu

Topcareer.id – Jika kamu bekerja sebagai HRD, tentunya kamu harus melakukan proses perekrutan yang efektif dan efisien untuk membantu pemenuhan kebutuhan karyawan bagi perusahaan.

Merekrut karyawan adalah proses yang memakan waktu dan seringkali mahal. Penting untuk tidak membuang waktu atau sumber daya kamu dalam praktik perekrutan yang tidak berhasil, atau yang lebih buruk lagi membuat kandidat terbaik menjauh.

Berikut ini kebiasaan buruk utama yang harus dihindari para rekruter agar kamu bisa menarik dan mempertahankan kandidat terbaik.

Baca Juga: Kesalahan Sepele Pencari Kerja yang Dianggap Fatal Menurut Rekruiter

1) Terlalu lama
Memang benar, merekrut karyawan baru tidak boleh terburu-buru, tetapi kamu juga tidak ingin membutuhkan waktu terlalu lama untuk melibatkan anggota tim baru. Banyak perusahaan kehilangan kandidat terbaik karena kesenjangan komunikasi yang panjang. Penting untuk selalu terhubung dengan kandidat secara teratur selama proses berlangsung untuk memastikan kamu tidak kehilangan kandidat ke perusahaan lain yang juga sedang merekrut.

2) Berfokus hanya pada satu bidang
Kamu tentu ingin memastikan bahwa kandidat memiliki kualifikasi untuk posisi tersebut dan keterampilan apa yang dianggap penting untuk posisi yang tersedia. Tetapi jangan hanya fokus pada satu area kualifikasi saja. Jika kandidat kamu adalah seorang rockstar dalam satu kualifikasi, pastikan kamu tahu bahwa mereka juga memiliki pengalaman di semua bidang yang penting dan relevan. Kemauan dan keinginan untuk belajar penting bagi kandidat mana pun, tetapi kamu tentu tidak ingin karyawan baru mengalami kesulitan atau kegagalan selama bulan-bulan pertama bekerja karena keahlian mereka tidak relevan.

3) Tidak memperhatikan kesesuaian budaya perusahaan dengan kandidat
Pengalaman, pendidikan, dan keterampilan sangat penting, tetapi hal terpenting yang harus dipertimbangkan dengan pelamar adalah apakah kepribadian mereka cocok dengan perusahaan kamu. Apakah nilai-nilai mereka mencerminkan apa yang ingin dihadirkan perusahaanmu kepada dunia? Apakah mereka akan cocok dengan tim yang sudah mapan di perusahaanmu? Jangan lupakan kriteria tersebut saat melakukan wawancara dan mempertimbangkan kandidat.

4) Tidak mempersonalisasi komunikasi
Tidak ada kandidat yang ingin menunggu lama dan hanya menerima template surat untuk memberi tahu merekaapa langkah selanjutnya. Hal ini berpotensi kandidat terbaik merasa tidak nyaman dan segera mengambil keputusan untuk pergi ke tempat lain. Personalisasilah komunikasi dengan pelamar sebelum dan sesudah wawancara. Agar setiap mendapat calon kandidat terbaik kamu bisa tetap terhubung dan cepat memberikan informasi.

5) Tidak menyertakan kisaran gaji dalam posting lowongan kerja
Beberapa perusahaan khawatir bahwa dengan menyertakan kisaran gaji mereka bisa mengasingkan kandidat tertentu dan menarik kandidat yang tidak memenuhi syarat. Padahal ini justru bisa membuang banyak waktu berhargamu untuk mempelajari lamaran orang-orang yang memiliki gaji yang dapat diterima. Akan sangat menghemat banyak waktu dan tenaga bagi tim HRD dan kandidat dengan mencantumkan kisaran gaji dengan daftar lowongan pekerjaan.**(RW)

Exit mobile version