Topcareer.id – Mendengkur merupakan suara serak atau kasar yang terjadi saat udara mengalir melewati jaringan yang rileks di tenggorokan, ini menyebabkan jaringan bergetar saat bernapas.
Hampir semua orang terkadang mendengkur saat tidur, dan bagi sebagian orang ini bisa menjadi masalah kronis. Terkadang itu juga dapat mengindikasikan kondisi kesehatan yang serius. Selain itu, mendengkur bisa menjadi gangguan bagi pasangan kamu.
Perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, menghindari alkohol menjelang waktu tidur atau tidur miring, dapat membantu menghentikan dengkuran.
Penyebab mendengkur
Mendengkur bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti anatomi mulut dan sinus, konsumsi alkohol, alergi, pilek, dan berat badan.
Saat tertidur dan beralih dari tidur ringan ke tidur nyenyak, otot-otot di langit-langit mulut (langit-langit lunak), lidah, dan tenggorokan akan rileks. Jaringan di tenggorokan kamu bisa cukup rileks sehingga menghalangi sebagian jalan napas dan bergetar.
Semakin sempit jalan napas kamu, semakin kuat aliran udara tersebut. Ini meningkatkan getaran jaringan, yang menyebabkan dengkuranmu pun jadi semakin keras.
Kondisi berikut ini dapat mempengaruhi jalan napas dan menyebabkan mendengkur:
Baca juga: Kurang Tidur Tak Hanya Ganggu Kesehatan, Tapi Juga Sebabkan Perilaku Tak Etis
- Anatomi mulut
Memiliki langit-langit lunak yang rendah dan tebal dapat mempersempit jalan napas. Orang yang kelebihan berat badan mungkin memiliki jaringan ekstra di bagian belakang tenggorokan yang dapat mempersempit saluran udara. - Konsumsi alkohol
Mendengkur juga bisa disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi alkohol sebelum tidur. Alkohol melemaskan otot-otot tenggorokan dan menurunkan pertahanan alami terhadap penyumbatan saluran napas. - Masalah hidung
Hidung tersumbat kronis atau bagian yang bengkok di antara lubang hidung (septum hidung yang menyimpang) dapat menyebabkan dengkuran. - Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan relaksasi tenggorokan lebih lanjut. - Posisi tidur
Mendengkur biasanya paling sering dan paling keras saat tidur telentang karena efek gravitasi pada tenggorokan mempersempit jalan napas.
Baca juga: Kendarai Mobil Tesla Sambil Tidur Siang, Pria Ini Ditahan
Faktor risiko
- Kelebihan berat badan
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih cenderung mendengkur atau mengalami apnea tidur obstruktif. - Memiliki jalan napas yang sempit
Beberapa orang mungkin memiliki langit-langit lunak yang panjang, amandel yang besar, atau kelenjar gondok, yang dapat mempersempit jalan napas dan menyebabkan mendengkur. - Minum alkohol
Alkohol bisa melemaskan otot tenggorokan, dan meningkatkan risiko mendengkur. - Mengalami masalah hidung.
Jika memiliki cacat struktural pada saluran napas seperti pembengkokan septum, atau hidung tersumbat, risiko kamu mendengkur lebih besar. - Memiliki riwayat keluarga mendengkur.
Keturunan merupakan faktor risiko potensial untuk OSA.
Editor: Feby Ferdian