TopCareerID

Kerja 4 Hari dalam Seminggu, Ini Efek Buruknya!

Sumber foto: conferencecall.co.uk

Sumber foto: conferencecall.co.uk

Topcareer.id – Siapa yang tidak ingin memiliki keseimbangan kehidupan dan pekerjaan demi kesehatan. Salah satu cara yang belakangan populer untuk mewujudkan keseimbangan kehidupan kerja adalah empat hari kerja dalam seminggu.

Banyak yang didambakan dari sistem kerja empat hari seminggu. Misal, mereka dapat menggunakan waktu ekstra ini dengan keluarga mereka dan untuk mengejar hobi mereka, merawat anak, dan orangtua.  Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa bekerja empat hari seminggu sebenarnya dapat membahayakan kesehatan.

Kelelahan

Bekerja berjam-jam bisa membuatmu merasa lebih lelah setiap hari. Kamu akan bekerja dengan jumlah jam yang sama dalam beberapa hari. Jadi, hari-hari akan lebih lama dengan bekerja lebih awal atau bekerja lembur empat hari seminggu. Dan itu hanya bertambah dengan sendirinya seiring berjalannya minggu sampai kamu akhirnya drop selama akhir pekan.

Mengutip The Ladders, penelitian telah menunjukkan bahwa risiko kamu mengalami kecelakaan industri meningkat sebesar 37% saat kamu bekerja lebih dari 12 jam dalam sehari, dan sebesar 61% saat lembur.

Baca juga: Tips Tetap Produktif Bekerja dari Rumah dari 3M

Stres

Bekerja empat hari setiap minggu juga dapat membuatmu merasa memiliki lebih sedikit waktu untuk menyelesaikan sesuatu, meskipun kamu bekerja dengan jumlah jam yang sama. Waktu di tempat kerja dan di rumah akan singkat, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Kamu mungkin merasa kurang produktif akibat bekerja lebih lama setiap hari. Jika kamu terburu-buru untuk menyelesaikan pekerjaan, kamu mungkin merasa kewalahan.

Risiko penyakit kronis

Yang lebih menakutkan lagi adalah ada korelasi antara bekerja sepanjang hari dan mengembangkan komplikasi kesehatan yang serius seperti penyakit jantung, kanker, artritis, diabetes, penyakit paru-paru kronis, atau asma.

Ketika membebani diri dengan hari kerja yang panjang, kamu benar-benar membahayakan kesehatan. Jadi, mungkin lebih baik untuk memikirkan kesehatan jangka panjang daripada ide yang tampaknya baik untuk libur tiga hari setiap minggu.**(Feb)

Exit mobile version