Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

AstraZeneca: Vaksin Virus Corona Picu Respon Kekebalan Pada Orang Dewasa

Korsel temukan kasus pertama pembekuan darah dari vaksinasi Covid-19 AstrazenecaFoto Ilustrasi

Topcareer.id – Raksasa farmasi Inggris AstraZeneca pada hari Senin (26/10) mengatakan potensi vaksin Covid-19 telah menghasilkan respons kekebalan yang serupa pada orang dewasa yang lebih tua dan lebih muda.

AstraZeneca yang sedang mengembangkan potensi vaksin Covid-19 bekerja sama dengan Universitas Oxford, mengatakan tanggapan negatif terhadap vaksin di kalangan lansia juga ditemukan lebih rendah.

Pengumuman tersebut kemungkinan akan meningkatkan harapan akan pengembangan vaksin Covid-19 sebelum akhir tahun.

Baca Juga: Peneliti: Memaksakan Herd Immunity Tanpa Vaksin Hanya Akan Sebabkan Ribuan Kematian

“Sangat menggembirakan melihat tanggapan imunogenisitas serupa antara orang dewasa yang lebih tua dan lebih muda dan bahwa reaktogenisitas lebih rendah pada orang dewasa yang lebih tua, di mana tingkat keparahan penyakit COVID-19 lebih tinggi,” juru bicara AstraZeneca mengatakan kepada CNBC melalui email.

“Hasil tersebut selanjutnya membangun bukti keamanan dan imunogenisitas AZD1222,” kata juru bicara tersebut, mengacu pada nama teknis vaksin Oxford-AstraZeneca.

Saham perusahaan naik lebih dari 2% karena beredarnya berita ini. Pembuat obat dan pusat penelitian tengah berjuang untuk memberikan vaksin yang aman dan efektif dalam upaya untuk mengakhiri pandemi virus corona yang telah merenggut lebih dari 1,15 juta jiwa.

Puluhan kandidat vaksin sedang dalam evaluasi klinis menurut WHO, dengan beberapa vaksin sudah melakukan tes tahap akhir sebelum meminta persetujuan resmi.

Vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca dianggap sebagai salah satu pelopor untuk mendapatkan persetujuan regulasi.

CEO AstraZeneca Pascal Soirot sebelumnya mengatakan vaksin pembuat obat kemungkinan akan memberikan perlindungan dari tertular virus corona selama sekitar satu tahun.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply