TopCareerID

Meski Ada Vaksin, Virus Corona Diprediksi Menjadi Endemik Layaknya Flu

Ilustrasi sembuhkan pilek secara alami.

Ilustrasi sembuhkan pilek secara alami.

Topcareer.id – Penyakit Covid-19 akibat virus corona kemungkinan akan menjadi endemik seperti virus flu tahunan, menurut kepala penasihat ilmiah Inggris, Patrick Vallance.

Beberapa vaksin potensial masih menjalani uji klinis tahap akhir, tetapi Vallance mengatakan tidak ada yang mungkin memberantas virus corona.

“Gagasan untuk memberantas Covid dari mana saja tidak benar, karena itu akan tetap muncul kembali,” katanya, mengingat catatan sejarah bahwa hanya ada satu penyakit manusia yang benar-benar bisa diberantas berkat vaksin yang sangat efektif dan itu adalah cacar.

Baca Juga: Update Vaksin Covid-19, Siapa Terdepan?

“Kami tidak dapat memastikan, tetapi saya pikir tidak mungkin kami akan berakhir dengan vaksin yang benar-benar steril atau yang benar-benar menghentikan infeksi, dan kemungkinan penyakit ini akan menyebar dan menjadi endemik, itulah penilaian saya,” Kata Vallance kepada Komite Strategi Keamanan Nasional di London pada hari Senin (26/10) mengutip CNBC.

“Sudah jelas manajemen antobodi tubuh menjadi lebih baik saat Anda mendapatkan vaksinasi yang akan mengurangi kemungkinan infeksi dan tingkat keparahan penyakit. Namun hal ini kemudian mulai terlihat lebih seperti flu tahunan daripada apa pun, dan itu mungkin arah yang sedang kita tuju sekarang.”ujarnya.

Perusahaan bioteknologi dan badan akademik di seluruh dunia telah bergabung untuk mencoba membuat vaksin melawan virus corona dengan kecepatan tinggi mengingat keganasan virus. Pada hari Senin (26/10), tonggak sejarah suram telah dicapai dengan catatan 40 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia, dan virus tersebut telah menyebabkan 1,1 juta kematian, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Menurut Vallance, secara historis, membuat vaksin dari awal membutuhkan waktu rata-rata 10 tahun, dan tidak pernah membutuhkan waktu kurang dari lima tahun.

“Kami sekarang berada dalam situasi luar biasa di mana ada setidaknya delapan vaksin yang berada dalam studi klinis yang cukup besar di seluruh dunia. Kami akan tahu selama beberapa bulan ke depan apakah kami memiliki vaksin yang benar-benar melindungi dan berapa lama mereka bisa melindungi,” jelas Vallance.

Dia menambahkan bahwa sejumlah vaksin menciptakan respons kekebalan dan respons antibodi, tetapi hanya uji klinis Fase 3 yang akan membuktikan apakah mereka benar-benar menghentikan orang terinfeksi.

Vallance menyimpulkan bahwa dia tidak yakin akan ada vaksin yang tersedia untuk digunakan secara luas di masyarakat sampai setidaknya musim semi tahun 2021.**(RW)

Exit mobile version