Topcareer.id – Karyawan yang tidak senang atau tidak termotivasi di tempat kerja kemungkinan besar tidak akan menjadi karyawan terbaik.
Ketika masalah moral memengaruhi seluruh kelompok karyawan, itu dapat berdampak negatif pada produktivitas.
Perusahaan melalui divisi HRD dan kepala bagian masing-masing divisi sebaiknya secara rutin melakukan identifikasi masalah yang menyebabkan rendahnya semangat kerja karyawan, agar perusahaan bisa mengembangkan strategi untuk memperbaiki lingkungan kerja.
Baca Juga: Tujuh Aktivitas Pagi yang Sering Dilakukan Karyawan Sukses
Berikut ini beberapa hal yang sering diabaikan oleh perusahaan dan menghancurkan semangat pekerjanya:
Kurangnya kesempatan untuk memberikan masukan
Mungkin lebih mudah untuk memberi tahu semua orang apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya, tetapi seorang atasan sebaiknya melibatkan karyawan dalam menentukan arah dan menetapkan tujuan. Jika perubahan diperlukan di departemen, jelaskan kepada karyawan mengapa perubahan itu diperlukan dan mintalah masukan mereka mengenai cara terbaik untuk menerapkan perubahan tersebut. Meskipun tidak dapat melibatkan karyawan dalam setiap masalah, penting untuk mendapatkan masukan dari karyawan sebelum membuat perubahan.
Kurangnya apresiasi
Karyawan ingin tahu bahwa pekerjaan mereka diakui dan dihargai. Jika atasan terus-menerus fokus pada hal negatif dan mengabaikan kesuksesan, karyawan mungkin menjadi apatis dan kurang bersemangat untuk menjadi sukarelawan untuk proyek baru. Demikian pula saat atasan mendapatkan pujian atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawannya tanpa mengakui kontribusi mereka juga dapat merusak moral. Meskipun penting untuk memberi tahu karyawan saat mereka melakukan sesuatu yang salah, penting juga untuk memberi tahu mereka saat mereka melakukan sesuatu dengan benar.
Manajemen mikro
Jika seorang pimpinan bersikeras untuk membuat semua keputusan dan membuat aturan ketat yang tidak perlu, semua orang memang jadi akan mengetahui dialah yang memegang kendali, tetapi mereka mungkin tidak akan menyukainya. Ketika atasan berfokus untuk menyelesaikan pekerjaan persis seperti yang dia inginkan, pada akhirnya atasan tersebut akan menyia-nyiakan bakat staf nya, sehingga membuat staf merasa frustrasi dan mulai mencari pekerjaan baru. Selain merusak moral, manajemen mikro juga membuat karyawan enggan menjadi kreatif dan efektif.
Komunikasi yang buruk
Terlalu banyak rahasia dapat merusak semangat. Demikian pula komunikasi sehari-hari yang buruk juga dapat merusak moral. Jika karyawan tidak diberi arahan yang jelas, tidak memahami bagaimana pekerjaan yang mereka lakukan bermanfaat bagi perusahaan, atau tidak menerima tanggapan yang tepat waktu atas pertanyaan dan kekhawatiran mereka, moral perusahaan secara keseluruhan dapat menurun.**(RW)