Topcareer.id – Seiring perkembangan ekonomi, perusahaan-perusahaan terus menghadapi persaingan baru setiap hari, terutama untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam menemukan dan mempertahankan karyawan terbaik.
Namun, masih sangat banyak manajer SDM melaporkan kesulitan untuk menemukan kandidat yang tepat, dan sebagian mengaku mempekerjakan orang yang kurang memenuhi syarat dalam upaya putus asa untuk mengisi kesenjangan pekerjaan.
Jadi pertanyaannya adalah, bagaimana perusahaan dapat bersaing secara lebih efektif dalam persaingan yang semakin meningkat, untuk mendapatkan karyawan bertalenta?
Saat ini, sudah banyak kandidat yang kritis dan tidak mau melamar ke perusahaan yang memiliki reputasi buruk di masyarakat. Jadi, jawaban paling sederhana atas kasus ini mungkin datang dalam bentuk branding perusahaan.
Sebagai sebuah solusi untuk visibilitas merek, afinitas dan pertumbuhan, merek perusahaan bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk membawa kandidat bertalenta bergabung.
Glassdoor menemukan bahwa 84% orang akan mempertimbangkan untuk meninggalkan posisi mereka saat ini jika didekati oleh merek perusahaan dengan reputasi yang lebih baik, sementara 69% akan menolak tawaran pekerjaan dari perusahaan dengan merek buruk, bahkan jika mereka menganggur sekalipun.
Jika perusahaan ingin menarik karyawan terbaik menjadi tenaga kerja mereka, penting untuk mulai mempelajari strategi branding perusahaan, untuk memanfaatkan kekuatan reputasi.
Apa itu Employer Branding?
Merek perusahaan akan bergantung pada bagaimana orang memandang suatu perusahaan. Ini menentukan reputasi perusahaan tidak hanya di antara konsumen, tetapi juga dengan pemegang saham, karyawan, dan calon pekerja masa depan.
Merek perusahaan dipengaruhi oleh segala hal mulai dari strategi komunikasi internal hingga solusi khusus perusahaan untuk pengakuan karyawan, bahkan program advokasi merek perusahaan.
Brand perusahaan berfokus pada mempromosikan aspek inspiratif dari budaya perusahaan, bersama dengan berbagai fitur yang membedakan perusahaan dari perusahaan lainnya dalam industri yang dijalani.
Berikut ini apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan perusahaan untuk menyempurnakan strategi pencitraan merek perusahaan.
Manfaat dari employer branding
Saat ini, kendala paling signifikan yang dihadapi kandidat saat ini saat mempertimbangkan posisi baru adalah tidak mengetahui bagaimana rasanya bekerja di perusahaan tertentu.
Strategi employer branding memungkinkan untuk fokus dalam meyakinkan kandidat, bahwa perusahaan yang ia lamar adalah langkah terbaik berikutnya dalam karier kandidat.
Jika bisa meyakinkan kandidat dan membuatnya percaya bahwa mereka tidak akan dapat menemukan lingkungan yang lebih baik untuk karier mereka, maka mereka akan lebih bangga dan merasa memiliki atas peran mereka di perusahaan.
Dengan employer branding strategy, perusahaan akan mulai mengenali lebih dalam mengenai peningkatan motivasi di antara karyawan yang senang bekerja di lingkungan perusahaan yang menarik dan memuaskan.
Perusahaan juga akan mendapatkan karyawan yang lebih andal dan setia. Jika karyawan senang bekerja untuk perusahaan, yakinlah bahwa mereka akan memberikan pekerjaan terbaik dan perhatian yang terfokus.
Tingkat turnover yang lebih rendah juga merupakan hasil dari employer branding strategy, terlepas apakah ada pekerjaan dengan bayaran lebih tinggi di tempat lain.
Dengan branding perusahaan yang baik, generasi baru dengan bakat luar biasa akan tertarik untuk bergabung. Perusahaan tidak hanya menarik karyawan yang baik, namun juga akan menarik yang terbaik. maka dari itu, employer branding adalah kunci kesuksesan.**(Feb)