Facebook, Google dan Twitter mengatakan mereka akan berhenti berbagi data dengan pemerintah Hong Kong, sementara TikTok telah sepenuhnya keluar dari Hong Kong.
“Lebih sulit dan kini lebih sulit lagi untuk melakukan bisnis dengan China,” kata Mark Lemley, direktur program Universitas Stanford di bidang hukum, sains dan teknologi. “Ada juga perasaan yang tumbuh bahwa melakukan bisnis dengan China melibatkan kompromi moral yang meresahkan.”
Ketidakpercayaan AS terhadap teknologi China terus tumbuh. Donald Trump bahkan sempat mengklaim untuk menggagalkan rencana ekspansi perusahaan teknologi China Huawei, dan pemerintahannya mengatakan sedang melakukan pengawasan untuk pelarangan aplikasi TikTok yang dimiliki oleh ByteDance China.
Langkah India sepertinya selaras dengan China. Pemerintah India melarang TikTok dan lusinan aplikasi China, setelah bentrokan perbatasan antara kedua negara yang menyebabkan 20 tentara India tewas dan menyerukan boikot produk-produk China.
Dan meskipun hubungan teknologi India dengan China masih berjalan dalam pemasaran smartphone asal China yang mendominasi pasar India, ketegangan yang baru-baru ini terjadi dapat memperkuat hubungan teknologi India yang sudah berlangsung lama dengan AS.
“India dan negara-negara tetangganya di Asia Tenggara telah mencoba menyeimbangkan kedua kekuatan dengan menjalin hubungan ekonomi yang lebih besar dengan China sambil berpegang pada payung keamanan yang disediakan oleh Amerika Serikat,” kata Ravi Shankar Chaturvedi, direktur penelitian di Institute for Business in Global.
Chaturvedi dan para ahli lainnya menunjukkan bahwa India dan AS telah memiliki hubungan teknologi yang telah lama ada, dengan ribuan insinyur India yang bekerja di Silicon Valley dan orang-orang India saat ini berada di bawah kendali Google, Microsoft dan beberapa perusahaan AS lainnya.
“Ada sinergi alami antara India dan Amerika Serikat dalam dunia digital,” kata Jay Gullish, menambahkan bahwa dorongan untuk penggunaan internet dari rumah tangga India bersosialisasi dan bekerja lebih banyak dari rumah mereka selama pandemi virus corona dapat meningkatkan daya tarik India sebagai pasar. “Sangat mudah bagi perusahaan Amerika untuk mencari peluang di India,” katanya.**(RW)