Topcareer.id – Rakyat Bolivia memiliki tradisi unik yakni merayakan Hari Tengkorak. Sebuah tradisi penuh warna yang berakar pada kepercayaan asli kuno yang dimaksudkan untuk membawa keberuntungan dan perlindungan dengan menghormati orang mati.
Dikenal sebagai “ñatitas”, tengkorak-tengkorak didekorasi dan diarak ke pemakaman seminggu setelah All Saints Day. Beberapa dihiasi dengan kacamata hitam dan rokok serta bunga dan topi warna-warni.
Perayaan tengkorak yang disimpan di dalam ruangan hampir sepanjang tahun, diyakini berakar pada kebiasaan Uru Chipaya untuk melepaskan tubuh orang yang mereka cintai pada peringatan satu tahun kematian mereka.
Baca Juga: Fakta Unik dari Ethiopia, Negara yang Miliki 13 Bulan Kalender dalam Setahun
Festival tahun 2020 bertepatan dengan pelantikan Presiden baru Bolivia Luis Arce, yang mengakhiri tahun yang penuh gejolak bagi negara Andes yang telah diguncang selama setahun terakhir oleh pergolakan politik dan pandemi virus corona.
Pada tahun 2014 seseorang mengatakan kepada tengkorak pada hari perayaan tengkorak bahwa dia ingin menjadi anggota parlemen dan tengkorak tersebut mengabulkan keinginannya, orang tersebut terpilih sebagai anggota parlemen.
Tradisi dan budaya Aymara, Quechua, dan kelompok lain tetap kuat di Bolivia, di mana penduduk asli menjadi mayoritas di negara yang terletak di jantung Amerika Selatan ini.
“Saya datang mengunjungi Natitas, kami datang setiap tahun, banyak peminatnya,” kata seroang pemuja bernama Rosario Zelaya. “Mereka adalah malaikat kami, mereka menjaga kami, membimbing kami, membantu kami, melindungi kami dan memberkati kami.”pungkasnya.**(RW)