Topcareer.id – Meski infeksi virus corona masih meningkat tajam di seluruh dunia, Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) yakin bahwa Olimpiade Tokyo yang akan diselenggarakan tahun depan bisa sukses, bahkan mengizinkan adanya penonton.
Ketua IOC, Thomas Bach mengumumkan hal itu pada Senin (16/11/2020) dalam kunjungannya ke Tokyo, di mana meningkatkan kemungkinan upaya Jepang untuk menggelar Olimpiade. Topik utamanya adalah diskusi termasuk apakah akan mengizinkan penonton dan memastikan akomodasi yang aman untuk lebih dari 11.000 atlet yang datang dari seluruh dunia.
Baca Juga: Jepang Sediakan Laboratorium Khusus Tes Virus Corona di Bandara
Bach mengatakan kepada Gubernur Tokyo Yuriko Koike bahwa mereka yakin vaksin akan tersedia pada musim panas mendatang. IOC akan mengatur untuk memastikan vaksinasi bagi peserta dan pengunjung sebelum mereka tiba di Jepang.
“Untuk melindungi rakyat Jepang, dan untuk menghormati rakyat Jepang, IOC akan berusaha keras agar para peserta Olimpiade dan pengunjung akan tiba di sini dengan vaksinasi jika, pada saat itu, vaksin tersedia,” dia kata, mengutip Reuters.
Ia menambahkan, IOC sangat yakin bahwa penonton akan dapat menghadiri Olimpiade.Berita tentang vaksin yang berpotensi sukses dari Pfizer Inc telah mengangkat harapan untuk penyelenggaraan Olimpiade, tetapi opini publik di Jepang tetap beragam.
Hampir 70% responden dalam jajak pendapat Juli mengatakan kepada NHK, penyiar publik bahwa acara tersebut harus ditunda atau dibatalkan lebih lanjut. Sebaliknya, sebagian besar perusahaan Jepang ingin Olimpiade dilanjutkan musim panas mendatang, meskipun mereka mengakui kontribusi acara tersebut terhadap perekonomian akan dibatasi.
Bach menyebut pertandingan tahun depan sebagai “cahaya di ujung terowongan” setelah pertempuran pandemi dunia, dan menunjuk ke kompetisi olahraga baru-baru ini di Jepang sebagai bukti bahwa acara sudah bisa berlangsung dengan aman.
Bulan ini, Tokyo berhasil menyelenggarakan pertemuan senam internasional di mana penyelenggara menguji berbagai tindakan penanggulangan Covid-19.**(RW)