Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Cara Kerja Beragam Vaksin Virus Corona yang Dikembangkan di Seluruh Dunia (Bagian 2)

vaksinasi covid

Topcareer.id – Mulai beredarnya kabar baik tentang vaksin virus corona dapat meningkatkan kembali harapan dunia untuk kembali pada kehidupan normal.

Setidaknya tiga vaksin eksperimental telah menunjukkan kemanjuran yang luar biasa. Raksasa vaksin global AstraZeneca tampak 90% efektif dan rata-rata mencapai 70% kemanjurannya.

Vaksin yang dibuat oleh Pfizer Inc bersama dengan BioNTech asal Jerman serta perusahaan bioteknologi Moderna efektif melindungi 95% dari gejala infeksi setiap saat.

Vaksin Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi yang sangat mirip, sedangkan AstraZeneca menggunakan pendekatan yang berbeda.

Berikut ini sekilas teknologi dan cara kerja di balik beberapa kandidat vaksin dunia dalam pengembangannya.

Bagian kedua dari artikel:

Johnson & Johnson, Janssen Pharmaceuticals

Vaksin virus corona Janssen adalah vaksin vektor rekombinan. Seperti AstraZeneca, ia menggunakan adenovirus tetapi yang satu ini memang menginfeksi manusia. Ini adalah versi adenovirus 26 yang direkayasa secara genetik, yang dapat menyebabkan flu biasa tetapi perubahan gen telah menonaktifkannya. Ini juga memberikan instruksi genetik untuk membuat lonjakan protein.

Ini adalah salah satu vaksin yang pernah diujicobakan di pasaran sebelumnya. Vektor adenovirus 26 digunakan untuk membuat vaksin Ebola perusahaan, yang memenangkan izin pemasaran dari Komisi Eropa.

Ini adalah vaksin sekali pakai, tetapi awal bulan ini Johnson & Johnson memulai uji coba fase 3 dua dosis di Inggris, karena ada beberapa bukti bahwa dua dosis memberikan perlindungan yang lebih baik. Relawan akan mendapatkan dua suntikan, dengan jarak 57 hari, atau placebo.

Novavax

Novavax mengkhususkan diri pada vaksin “subunit protein”. Mereka menggunakan nanopartikel mirip virus sebagai basis dan menutupinya dengan potongan protein lonjakan virus corona yang direkayasa secara genetik.

Ini juga merupakan pendekatan vaksin yang teruji dan benar. Novavax menggunakan virus serangga yang disebut baculovirus untuk memasukkan protein lonjakan virus corona ke dalam sel ngengat, yang kemudian menghasilkan protein tersebut. Ini dipanen dan dicampur dengan ajuvan atau penguat kekebalan berdasarkan saponin.

Sanofi dan GlaxoSmithKline

Ini juga merupakan vaksin subunit protein, menggunakan teknologi FluBlok Sanofi dengan adjuvan GlaxoSmithKline. Ia juga menggunakan baculovirus untuk menumbuhkan sedikit lonjakan protein.

Sputnik V

Vaksin virus corona Sputnik V Rusia adalah vaksin vektor adenoviral. Ia menggunakan dua virus flu biasa yang disebut adenovirus 5 dan adenovirus 26 untuk membawa materi genetik untuk lonjakan protein ke dalam tubuh.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply