Topcareer.id – Virus corona dapat masuk ke otak orang melalui hidung, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Senin (30/11).
Penelitian tersebut dapat membantu menjelaskan beberapa gejala neurologis yang diamati pada pasien COVID-19, dan menginformasikan diagnosis serta tindakan untuk mencegah infeksi.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Neuroscience mencatat bahwa SARS-CoV-2 tidak hanya mempengaruhi saluran pernapasan tetapi juga berdampak pada sistem saraf pusat (SSP), mengakibatkan gejala neurologis seperti hilangnya penciuman, rasa, sakit kepala, kelelahan dan mual.
Para peneliti dari Charite Universitatsmedizin Berlin, Jerman memeriksa nasofaring atau bagian atas tenggorokan yang terhubung ke rongga hidung, kemungkinan tempat pertama terjadinya infeksi dan replikasi virus, dan juga otak dari 33 pasien. 22 laki-laki dan 11 perempuan yang meninggal. dengan COVID-19.
Baca juga: Kasus COVID-19 Naik, Presiden Minta Jajarannya Tingkatkan Kewaspadaan
Para peneliti mengatakan bahwa mereka menemukan keberadaan SARS-CoV-2 RNA, materi genetik virus, dan protein di otak dan nasofaring. Tingkat RNA virus tertinggi ditemukan di selaput lendir penciuman.
Tim juga menemukan protein lonjakan SARS-CoV-2 pada jenis sel tertentu di dalam lapisan mukosa penciuman, di mana ia dapat mengeksploitasi kedekatan jaringan endotel dan saraf untuk masuk ke otak.
“Pada beberapa pasien, protein lonjakan SARS-CoV-2 ditemukan di sel yang mengekspresikan penanda neuron, menunjukkan bahwa neuron sensorik olfaktorius mungkin terinfeksi, serta di area otak yang menerima sinyal bau dan rasa,” kata para peneliti.
SARS-CoV-2 juga ditemukan di area lain di sistem saraf, termasuk medula oblongata pusat kendali utama pernapasan dan kardiovaskular di otak.
Peneliti mencatat bahwa studi otopsi COVID-19 lebih lanjut yang mencakup berbagai pengambilan sampel diperlukan untuk mengidentifikasi mekanisme tepat dari mediasi masuknya virus corona ke otak, dan memeriksa pintu masuk potensial lainnya.**(Feb)