Topcareer.id – Dengan munculnya beberapa jenis vaksin virus corona potensial yang menjanjikan, timbul pertanyaan tentang perlunya memakai masker setelah divaksinasi.
Dr. Dyan Hes, salah seorang dokter di Inggris mengatakan kepada CBS News, “Pada akhirnya saya pikir banyak orang tidak akan melakukannya, tetapi saya pikir sampai kita tahu bahwa vaksin ini bekerja, kita harus tetap memakai masker.”
Pfizer dan BioNTech telah memberikan data kepada FDA yang menunjukkan bahwa vaksin virus corona mereka aman dan lebih dari 90% efektif dalam uji klinis.
Moderna bahkan mengklaim efektivitasnya telah mencapai 100%. Tim dari Oxford dan AstraZeneca juga baru saja mempublikasikan data hasil tinjauan sejawat tentang uji klinis Fase 3 vaksin mereka di jurnal medis Lancet yang menunjukkan efektivitas hingga 90%.
Namun bahkan dengan pertunjukan data yang kuat itu, efektivitasnya sejatinya tidak 100%. Sejumlah kecil orang yang divaksinasi dalam uji klinis masih tertular COVID-19, meskipun Pfizer mengatakan sebagian besar kasus mereka lebih ringan.
Dan mungkin saja seseorang yang divaksinasi menularkan virus ke orang lain meskipun mereka sendiri tidak sakit.
“Kami tidak memiliki uji klinis untuk menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi tidak menularkan virus – mereka mungkin tidak sakit, tetapi mereka mungkin masih tertular jika terkena,” Dr. Hes menjelaskan.
Dia memperingatkan bahwa mungkin “sulit untuk menegakkan” kedisiplinan penggunaan masker begitu orang mendapatkan vaksinasi.
Orang-orang diprediksi akan berpikir vaksin ini seperti mendapat izin bebas tanpa masker, namun Dr. Hes menekankan bahwa buktinya belum ada.**(Feb)
