Topcareer.id – Para pejabat AS bekerja dengan Pfizer Inc untuk membantu memaksimalkan kapasitas produksi vaksin COVID-19 setelah produsen obat tersebut mengatakan bahwa mereka mungkin akan menghadapi tantangan produksi, kata Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar dalam press conference, Rabu (16/12).
CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan kepada CNBC awal pekan ini bahwa perusahaan tersebut tengah meminta pemerintah AS untuk menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan agar meringankan beberapa aturan “pembatasan pasokan kritis,” terutama di beberapa komponen.
Pejabat tidak menguraikan apa tantangan manufaktur spesifik itu. “Kami baru-baru ini telah diberi tahu oleh mereka (Pfizer) tentang berbagai tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam produksi mereka dan kami akan memastikan bahwa dengan mekanisme apa pun, kami akan beri dukungan penuh untuk memastikan mereka dapat memproduksi vaksin,” kata Azar.
“Pemerintah AS sedang dalam pembicaraan aktif dengan Pfizer untuk mengamankan 100 juta dosis tambahan,” kata kepala penasihat Operation Warp Speed, Dr Moncef Slaoui.
Para pejabat mengatakan pada hari Rabu (16/12) bahwa AS telah mengontrak 300 juta dosis vaksin dari Pfizer/BioNTech dan dari Moderna dalam beberapa bulan mendatang.
Vaksin Moderna kemungkinan akan disahkan untuk penggunaan darurat secepatnya.**(Feb)
