TopCareerID

4 Kunci Menjadi Pemimpin yang Autentik

Ilustrasi. Sumber foto: ntuclearninghub.com

Ilustrasi. Sumber foto: ntuclearninghub.com

Topcareer.id – Pemimpin yang autentik atau asli dianggap bisa menjadi pemimpin yang dihargai oleh tim. Singkatnya, kepemimpinan autentik menunjukkan kejujuran sepenuhnya pada diri sendiri, menunjukkan diri seperti itu tanpa rasa takut atau penyembunyian.

Bertahun-tahun yang lalu, Jack Welch, mantan CEO General Electric, sebuah perusahaan tempat dia bekerja selama beberapa dekade, mengangkat konsep kepemimpinan autentik dengan beberapa ciri yang dia sendiri terapkan di perusahaan yang tumbuh 4000% selama pengelolaan mereka.

Sembilan poin yang dia tunjukkan: karakter dan integritas, kompetensi untuk tugas, kemampuan untuk berpikir secara global, fokus pada klien, reseptif terhadap perubahan, komunikator yang baik, pembangun tim yang efektif, fokus pencapaian tujuan, serta penghasil energi dan dorongan untuk orang lain.

Tapi saat ini, ada 4 komponen kepemimpinan autentik yang diidentifikasi sebagai hal penting untuk memimpin orang secara efektif. Berikut empat komponen kepemimpinan autentik yang bisa dilatih, seperti dilansir dari laman Entepreneur.

1. Kesadaran diri

Kemampuan ini diperoleh dari pengetahuan diri. Kepemimpinan sejati dicapai dengan mengenal diri sendiri. Tidaklah mungkin memimpin orang lain jika self leadership tidak ada terlebih dahulu.

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk masuk ke dalam diri masing-masing, menemukan aspek bawaan atau yang diperoleh, dimana berguna untuk perkembangan seseorang dan orang lain, dan mampu mengenali aspek yang membutuhkan perbaikan.

2. Transparansi relasional

Melangkah ke depan dalam proses kepemimpinan autentik, terdapat landasan esensial yang dimulai dari keberadaan, kemudian, melalui pembuatan tindakan keseharian yang konkret. Cara dan perilaku menentukan hubungan yang transparan dengan orang lain. Di sini relevan menjadi orang yang berintegritas dan koherensi antara apa yang dipikirkan, dikatakan, dilakukan, dan dirasakan.

Konkordansi ini meningkatkan kredibilitas dalam hubungan dengan tim. Misalnya, seorang pemimpin yang menyembunyikan aspek-aspek penting dari keberadaannya, atau yang menjalin kebingungan dan konspirasi, menimbulkan ketidakpercayaan.

Baca juga: Ini Tanda Halus Kamu Digaji Lebih Rendah Dari Seharusnya

3. Proses seimbang

Untuk mengembangkan aspek ini, keseimbangan emosi dan penggunaan dua belahan otak berkontribusi: kiri, lebih rasional, dan kanan, lebih lembut. Hal ini mengarah pada peningkatan ekspresi dan penerapan kepemimpinan autentik dengan menimbang berbagai alternatif saat membuat keputusan.

Dari sudut pandang kecerdasan emosional, bidang pengaturan diri adalah strategis dalam perspektif perkembangan manusia yang diterapkan pada kepemimpinan autentik.

4. Perspektif moral

Kesediaan untuk setia pada prinsip orang yang bercita-cita menjalankan kepemimpinan autentik juga sangat relevan, karena dengan cara ini perilaku mereka akan sejalan dengan nilai-nilai fundamentalnya.

Pemimpin sejati mengintegrasikan, mendukung, merangsang, memotivasi, dan mengidentifikasi dengan nilai-nilai positif yang memungkinkan terciptanya hasil bersama tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga menganggap karyawan sebagai bagian fundamental dari proses itu.**(Feb)

Exit mobile version