Topcareer.id – Presiden Emmanuel Macron dari Prancis telah dites positif mengidap virus corona dan akan bekerja dalam isolasi selama seminggu.
Hal ini mendorong para pemimpin Eropa lain yang sempat ditemuinya untuk turut serta mengambil tindakan pencegahan.
Istana kepresidenan Prancis Élysée mengumumkan Kamis (17/12) tanpa mengklarifikasi gejala Macron atau seberapa berat kondisinya. Sebagai salah satu pemimpin termuda di Eropa, pada usia 42 tahun, presiden bukanlah salah satu yang paling rentan terhadap virus, tetapi efeknya diketahui tidak dapat diprediksi.
Baca Juga: Mantan Presiden AS Ini Tawarkan Diri Disuntik Vaksin COVID-19 Demi Yakinkan Rakyatnya
Gabriel Attal, juru bicara pemerintah, mengatakan: “Larut malam, presiden mulai merasakan gejala seperti COVID-19. Dia segera mengisolasi dirinya dan melakukan tes PCR. Hasilnya telah dikomunikasikan kepada kami pagi ini.” Kata Attal.
Ia menambahkan bahwa upaya sedang dilakukan melalui pelacakan kontak untuk mengidentifikasi siapa saja yang baru-baru ini bertemu dengan Macron.
Pemerintah Spanyol mengumumkan bahwa Perdana Menteri Pedro Sánchez, yang sempat makan siang dengan Tuan Macron pada hari Senin (14/12), telah menangguhkan kegiatan resminya hingga 24 Desember 2020.
Di Portugal, Perdana Menteri António Costa, yang juga makan siang dengan Macron pada hari Selasa (15/12), mengatakan dia akan mengisolasi diri dan menjalani tes COVID-19.
Charles Michel, seorang pejabat tinggi Uni Eropa, juga akan diisolasi setelah pertemuannya dengan Macron pada hari Senin (14/12).
Bagaimana Tuan Macron tertular virus adalah sebuah misteri. Macron, dalam upaya nyatanya untuk meyakinkan orang, mengadakan penampilan publik pertamanya sejak dites positif, pada konferensi video Kamis malam (17/12).
Presiden Macron berbicara melalui tautan video dan mengenakan masker kelas medis, dia tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit dan tidak menyebutkan apa yang telah dialaminya dalam pidatonya.
Saat ini Prancis telah melaksanakan tindakan pembatasan ketat dengan memberlakukan jam malam di seluruh Prancis dan akan berlangsung setidaknya satu bulan lagi.