Topcareer.id – Pemerintah memastikan bahwa program Bantuan Sosial (Bansos) yang diberikan akibat pandemi akan tetap disalurkan hingga tahun 2021 mendatang.
Namun berbeda dengan sebelumnya, menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, bansos yang sebelumnya diberikan dalam bentuk sembako akan diganti menjadi bantuan langsung tunai atau biasa disebut BLT.
“Untuk wilayah Jabodetabek yang saat ini menggunakan skema sembako, di tahun depan akan dirubah menjadi bantuan langsung tunai yang akan diantar dari tenaga PT Pos Indonesia ke rumah masing-masing penerima manfaat,” ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Dengan begitu, diharapkan sistem baru ini dapat meminimalisir kerumunan yang terjadi akibat pengambilan BLT di beberapa tempat.
Baca juga: Pandemi Dorong 40% Lonjakan Orang yang Membutuhkan Bantuan
Untuk besaran BLT ini, Menko PMK mengaku pemerintah akan memberikan Rp 200.000 per bulan yang ditargetkan untuk 18,8 juta penerima.
Sebagai penutup, Menko PMK mengimbau agar penerima BLT mematuhi pedoman yang telah diterbitkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) mengenai penggunaan uang BLT tersebut.
“Saya minta para penerima bantuan mempergunakan untuk kebutuhan yang berkaitan dengan masalah pangan. Hal ini juga sudah diwanti-wanti Presiden bahwa bantuin ini tidak boleh dibelikan rokok. Sekali lagi bantuin ini tidak boleh sama sekali untuk membeli rokok,” tegasnya.
Untuk memastikan amanat Presiden ini berjalan sesuai dengan rencana, pada bulan Februari pun Kemensos akan membuat tools yang bisa digunakan untuk melihat penggunaan keperluan dari bansos tersebut.**(Feb)
