Topcareer.id – Sebuah laporan dari Cirium, perusahaan analisis dan data perjalanan menyatakan bahwa pertumbuhan lalu lintas penumpang maskapai penerbangan lebih dari dua dekade terhapus begitu saja pada 2020 akibat pandemi COVID-19.
Cirium menyebut, pandemi dan konsekuensinya menghapus pertumbuhan lalu lintas penumpang global selama 21 tahun dalam hitungan bulan, mengurangi lalu lintas tahun 2020 ke tingkat yang terakhir terlihat pada 1999.
“Dibandingkan dengan tahun 2019 lalu, lalu lintas penumpang diperkirakan turun 67% pada 2020,” kata perusahaan itu dalam siaran pers.
Baca juga: Siap-Siap, Penerima Vaksin Akan Dapat SMS Blast Dari Kemenkes
Hanya 2,9 triliun revenue passenger kilometer (RPK) secara global yang tercatat pada 2020, tentu saja turun jika dibandingkan 8,7 triliun pada 2019. RPK digunakan sebagai ukuran lalu lintas maskapai.
Industri penerbangan terpukul parah oleh pandemi virus corona, ketika negara-negara menutup perbatasan mereka dalam upaya untuk membendung penyebaran penyakit.
Menurut data Cirium, maskapai penerbangan mengoperasikan 16,8 juta penerbangan dari 1 Januari hingga 20 Desember 2020. Angka itu turun dari 33,2 juta pada periode yang sama pada 2019.
Lebih dari 40 maskapai penerbangan benar-benar menghentikan atau menangguhkan operasi, dan para ahli memperkirakan lebih banyak maskapai penerbangan yang bangkrut pada tahun 2021, menurut Cirium.
Cirium memperkirakan permintaan penumpang untuk perjalanan udara akan meningkat kembali pada tahun 2024 atau 2025, dengan lalu lintas domestik dan rekreasi menjadi segmen pertama yang menunjukkan “pemulihan berkelanjutan”.