TopCareerID

Defisit APBN Indonesia 2020 Capai Rp956,3 Triliun

Menkeu Sri Mulyani.

Topcareer.id – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada 2020 alami defisit mencapai Rp956,3 triliun. Menurut Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani defisit itu cukup terkendali, di bawah target Perpres 72/2020.

“Pemenuhan kebutuhan defisit anggaran dan untuk mendukung pelaksanaan program PEN, Pemerintah mengelola pembiayaan anggaran secara prudent dan terukur, serta memperkuat sinergi dengan Bank Indonesia (BI),” kata Menkeu dalam siaran pers, Rabu (6/1/2021).

Dari sisi pendapatan negara, tahun lalu APBN mampu mencapai Rp1.960 triliun, sedangkan pada tahun 2020 realisasi sementara adalah Rp1.633,6 triliun atau terkontraksi sebesar 16,7%.

Baca juga: Mulai 11 Januari, PSBB Bakal Diterapkan Di Wilayah Jawa Hingga Bali

Di sisi lain, kata Menkeu, belanja negara mengalami kenaikan sebesar 12,2%. Tahun lalu sebesar Rp2.309 triliun, tahun 2020 realisasinya mencapai Rp2.589 triliun. Dalam hal ini kenaikan terutama untuk belanja pemerintah pusat hingga 22,1% dibandingkan realisasi tahun 2019.

“(Ini) Artinya pemerintah pusat yang tahun lalu belanja Rp1.496 triliun, tahun ini belanja Rp1827,4 triliun. Lebih tinggi dari desain awal,” kata Menkeu dalam Konferensi Pers melalui video conference.

Lalu untuk realisasi sementara Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tercapai Rp762 triliun atau 99.8% dari target perpres 72/2020. Realisasi penyaluran dana desa menunjukkan peningkatan didukung oleh penyederhanaan proses penyaluran dana desa.

“Ini menunjukkan APBN berusaha bekerja luar biasa, sehingga memang APBN harus kemudian kita jaga kedepannya, karena tidak mungkin dia harus terus-menerus mengalami kondisi yang tekanannya luar biasa. Inilah yang menjadi desain dari konsolidasi tapi tetap mendukung perekonomian agar betul-betul pulih,” jelas Menkeu.

Exit mobile version