Topcareer.id – Baru-baru ini ramai diberitakan tentang kecekakaan pesawat terbang Sriwijaya Air SJ-182 yang menewaskan seluruh penumpang hingga pilot dan crewnya.
Tentunya hal tersebut bisa membuat banyak orang takut akan moda transportasi pesawat terbang. Faktanya, secara statistik pesawat terbang sebenarnya adalah moda transportasi teraman untuk bepergian.
Kecelakaan pesawat menjadi berita besar karena sangat jarang terjadi. Berbeda dengan kecelakaan mobil di jalan raya.
Baca Juga: Trafik Penerbangan Angkasa Pura I Selama 2020 Turun Signifikan
Association for Safe International Road Travel memperkirakan rata-rata 1,3 juta orang meninggal dalam kecelakaan di jalan raya setiap tahun di seluruh dunia dan memperkirakan bahwa 20 hingga 50 juta orang terluka atau cacat akibat kecelakaan mobil.
Bandingkan dengan perjalanan udara komersial. Konsultan penerbangan Belanda To70 memperkirakan bahwa jet penumpang komersial hanya mengalami satu kecelakaan fatal untuk setiap 16 juta penerbangan. Untuk setiap 1 miliar mil yang ditempuh penumpang dengan mobil di seluruh dunia tercatat statistiknya 7,2 orang meninggal, sedangkan pesawat hanya 0,07 orang.
Pada 2017, tidak ada kematian terkait kecelakaan jet penumpang komersial di seluruh dunia.
Sementara pesawat komersial masih menjadi moda transportasi teraman di dunia, pesawat pribadi tidak seaman pesawat komersial. Dari 646 kematian pesawat AS yang tercatat antara 2000 dan 2009, 549 adalah penumpang dan awak pesawat pribadi.
Pesawat pribadi memiliki fitur keselamatan yang lebih sedikit daripada penerbangan komersial, dan pilot pribadi memiliki persyaratan pelatihan yang jauh lebih minim. Namun, jumlah kecelakaan pesawat pribadi tetap masih jauh lebih sedikit daripada jumlah kematian terkait moda transportasi lainnya.
Jika kamu tetap takut untuk naik pesawat, menurut data statistik, pilihan teraman kamu berikutnya adalah naik bus, kereta api, kapal, dan terakhir mobil pribadi.**(RW)