Topcareer.id – Sinovac Biotech China membela keamanan dan kemanjuran vaksin COVID-19 eksperimentalnya setelah para peneliti di Brasil merilis data klinis tahap akhir yang menunjukkan kemanjuran Sinovac yang jauh lebih rendah dari yang diumumkan semula.
Vaksin itu hanya 50,4% efektif dalam mencegah infeksi gejala dalam percobaan di Brasil, termasuk data pada kasus “sangat ringan,” kata para peneliti di Brazil.
Sebelumnya Sinovac mengatakan vaksin yang disebut CoronaVac itu menunjukkan kemanjuran 78% melawan kasus ringan hingga berat.
Berita ini mendorong Malaysia dan Singapura yang memiliki perjanjian pembelian dengan Sinovac mengambil keputusan pada hari Rabu (13/1) bahwa mereka akan mengkaji ulang rencana pembeliannya dan mencari lebih banyak data dari perusahaan China tentang tingkat efektivitas sebelum menyetujui untuk membeli Sinovac.
Pengungkapan sedikit demi sedikit dari uji coba Sinovac serta dari penelitian tentang vaksin China lainnya telah menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka tidak tunduk pada pengawasan publik yang sama seperti alternatif AS dan Eropa.
Malaysia mengatakan bahwa pihaknya hanya akan melanjutkan pengadaan jika vaksin Sinovac telah memenuhi standar keamanan dan kemanjuran regulator lokal.
Sementara itu Thailand yang telah memesan 2 juta dosis CoronaVac mengatakan masih dalam jalur untuk menerima dan mengelola vaksin mulai bulan Februari 2021, tetapi menambahkan mereka akan meminta informasi langsung dari Sinovac.**(Feb)
