TopCareerID

Jerman Tidak Rekomendasikan Vaksin AstraZeneca untuk Usia 65 Tahun ke Atas

Ilustrasi. Dok/Pixabay

Topcareer.id – Komisi vaksin Jerman mengatakan bahwa mereka tidak merekomendasikan penggunaan vaksin virus corona AstraZeneca untuk orang tua. Panel ahli ilmiah, yang disebut Stiko, mengatakan vaksin hanya boleh diberikan kepada orang berusia 18 hingga 64 tahun.

“Saat ini tidak tersedia cukup data untuk menilai kemanjuran vaksin dari usia 65 tahun. Vaksin AstraZeneca, tidak seperti vaksin mRNA, hanya boleh ditawarkan kepada orang berusia 18-64 tahun di setiap tahap,” kata komisi tersebut pada Kamis (28/1/2021), mengutip Reuters.

Penilaian Stiko didasarkan pada data uji coba yang sama yang diterbitkan oleh jurnal medis The Lancet pada 8 Desember.

Uni Eropa menyetujui vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan mitra Jermannya BioNTech pada akhir Desember, dan memberi lampu hijau pada suntikan yang dibuat oleh Moderna pada awal Januari.

Pada Senin, pembuat obat tersebut membantah bahwa vaksin Covid-19 tidak terlalu efektif untuk orang di atas 65 tahun, setelah laporan media Jerman mengatakan para pejabat khawatir vaksin tersebut mungkin tidak disetujui di Uni Eropa untuk digunakan pada orang tua.

Baca juga: Bill Gates Peringatkan Pandemi Belum Berakhir, Minta Setop Khawatir Soal Microchip

Kementerian kesehatan Jerman mengatakan dari 341 orang yang divaksinasi dalam kelompok berusia 65 ke atas, hanya satu yang terinfeksi virus corona, yang berarti panel ahli vaksin belum dapat memperoleh pernyataan yang signifikan secara statistik.

Kepala Eksekutif AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan perusahaan memiliki lebih sedikit data dibandingkan pembuat obat lain tentang orang tua karena nanti mulai memvaksinasi orang tua.

“Tapi kami memiliki data kuat yang menunjukkan produksi antibodi yang sangat kuat terhadap virus pada orang tua, serupa dengan yang kami lihat pada orang yang lebih muda,” katanya kepada surat kabar Die Welt dalam sebuah wawancara awal pekan ini.

Jerman sedang bergulat dengan dosis vaksin yang terbatas setelah Pfizer dan AstraZeneca mengumumkan penundaan pengiriman dalam beberapa pekan terakhir, dan Menteri Kesehatan Jens Spahn memperingatkan kekurangan itu akan berlangsung hingga April.**(Feb)

Exit mobile version