Topcareer.id – Bos Tesla dan SpaceX Elon Musk men-tweet bahwa dia akan memberikan hadiah sebesar US $ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk siapa saja yang berhasil menciptakan teknologi penangkap karbondioksida.
Musk tidak memberikan rincian apa pun selain tweet tersebut. Hadiah uang tunai untuk hadiah inovasi bukanlah hal baru. Misalnya, XPRIZE Foundation adalah lembaga nonprofit yang memfasilitasi hadiah uang tunai untuk mendorong inovasi.
Jadi, apa itu teknologi penangkap karbondioksida?
Carbon Capture Utilization and Storage or Sequestration (CCUS) atau penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau sekuestrasi yang sering disingkat menjadi “penangkapan karbon,” adalah proses menghilangkan emisi karbon, baik untuk disimpan atau digunakan kembali, untuk mencegah emisi dilepaskan ke atmosfer.
Baca Juga: Ini Pertanyaan Wajib Elon Musk Saat Mewawancarai Calon Karyawannya
Menurut NASA, gas karbondioksida yang berlebihan menghalangi panas keluar dari atmosfer bumi dan menyebabkan pemanasan global. Sejak Revolusi Industri, aktivitas manusia telah meningkatkan karbondioksida di atmosfer sebesar 47% dan merupakan “pemaksaan” perubahan iklim yang paling penting dalam jangka panjang.
Penggunaan kontes untuk mendorong inovasi dalam teknologi penangkapan karbon “tentu saja merupakan ide yang sangat bagus,” kata Ahmed F. Ghoniem, seorang profesor di MIT yang memiliki minat penelitian dalam teknologi penangkapan CO2.
Inovasi dalam teknologi penangkapan karbon diperlukan untuk mengurangi biaya dan kompleksitas teknologi serta meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
Penangkapan karbon bukanlah hal baru. Saat ini terdapat 21 proyek komersial penangkap karbon berskala besar di seluruh dunia, menurut Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris sejak pertama didirikan pada tahun 1972.
Sejauh ini, proyek teknologi penangkapan karbon mengecewakan. Tapi, itu bisa berubah. “Ada tanda-tanda yang jelas bahwa CCUS mungkin mendapatkan daya tarik,” kata IEA mengutip CNBC.
Musk, yang saat ini memiliki kekayaan senilai US $ 180 miliar menurut Forbes, telah menandatangani The Giving Pledge, sebuah komitmen publik bagi para miliarder untuk memberikan sebagian besar kekayaan mereka dalam bentuk amal.**(RW)