TopCareerID

Respon Imun Rendah, Merck Akhiri Program Pengembangan Vaksin COVID-19

Ilustrasi Vaksin. Dok/Pixabay

Topcareer.id – Produsen obat Merck & Co pada hari Senin (25/1) mengatakan akan menghentikan pengembangan dua vaksin COVID-19.

Merck & Co akan memfokuskan penelitian pandemi pada perawatan dengan data kemanjuran awal pada antivirus oral eksperimental yang diharapkan keluar pada akhir Maret 2021.

Merck akan mencatat biaya penghentian sebelum pajak pada kuartal keempat untuk kandidat vaksin V591 yang diperoleh dengan pembelian pembuat vaksin Austria Themis Bioscience dan V590 yang dikembangkan dengan organisasi penelitian nirlaba IAVI.

Dalam uji coba awal, kedua vaksin menghasilkan respons kekebalan yang lebih rendah daripada yang terlihat pada orang yang telah pulih dari COVID-19 serta yang dilaporkan untuk vaksin COVID-19 lainnya, kata perusahaan itu.

Baca Juga: 5 Tipe Karyawan yang Susah Naik Jabatan

Merck terlambat mengikuti perlombaan mengembangkan vaksin virus corona. Regulator AS pada bulan Desember telah mengesahkan vaksin COVID-19 dari Moderna Inc serta Pfizer Inc dan mitranya BioNTech SE.

Sejauh ini puluhan juta dosis keduanya telah diberikan secara global. Rival mereka Johnson & Johnson, AstraZeneca Plc, dan lainnya juga sudah berlomba untuk mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk melindungi dari virus corona.

Merck mengatakan akan memfokuskan penelitian COVID-19 dan upaya manufaktur pada dua obat investigasinya yakni MK-7110 dan MK-4482, yang sekarang disebut molnupiravir.

Molnupiravir, yang sedang dikembangkan bekerja sama dengan Ridgeback Bio, adalah antivirus oral yang sedang dipelajari di rumah sakit dan pengaturan rawat jalan. Merck mengatakan uji coba fase 2/3 dari obat tersebut akan selesai pada Mei 2021.**(Feb)

Exit mobile version