Pengobatan tension headache
Pengobatan dan perawatan di rumah bisa kamu lakukan dengan minum lebih banyak air mineral. Pertimbangkan berapa lama kamu harus tidur, dan pastikan tidak telat makan.
Jika tidak ada dari strategi tersebut yang berhasil, kamu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas (OTC), seperti ibuprofen atau aspirin. Namun, ini hanya boleh digunakan sesekali.
Menurut Mayo Clinic, menggunakan obat OTC terlalu banyak dapat menyebabkan sakit kepala “berlebihan” atau “pulih kembali”. Jenis sakit kepala ini terjadi ketika kamu terbiasa dengan obat sehingga kamu mengalami rasa sakit saat efek obatnya hilang.
Obat bebas terkadang tidak cukup. Dalam kasus seperti itu, dokter mungkin memberimu resep obat, seperti:
- Indometasin
- Ketorolak
- Naproxen
- Opiat
- Acetaminophen
Jika pereda nyeri tidak bekerja, dokter mungkin meresepkan pelemas otot. Ini adalah obat yang membantu menghentikan kontraksi otot.
Penyedia layanan kesehatan juga mungkin meresepkan antidepresan seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yang dapat menstabilkan kadar serotonin di otak dan membantumu mengatasi stres.
Kamu juga mungkinn direkomendasikan untuk menjalani perawatan lain, seperti:
- Kelas manajemen stres
- Biofeedback
- Terapi perilaku kognitif (CBT)
- Akupunktur
Menurut National Center for Complementary and Integrative, suplemen berikut ini dapat membantu mencegah tension headache.
- Butterbur
- Koenzim Q10
- Feverfew
- Magnesium
- Riboflavin (vitamin B-2)
Cara ini juga bisa kamu lakukan untuk meredakan sakit kepala tegang:
- Tempelkan bantal pemanas atau kompres es ke kepala kamu selama 5 hingga 10 menit beberapa kali sehari.
- Mandi air panas
- Perbaiki postur tubuh
- Sering istirahat dari layar komputer untuk mencegah ketegangan mata**(RW)