Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Seram! Ini Efek Negatif Bekerja Terlalu Lama

Ilustrasi. Sumber foto: hemavitonIlustrasi. Sumber foto: hemaviton

Topcareer.id – Terkadang, target, tuntutan klien, hingga keinginan untuk menyempurnakan hasil kerja memaksa kita untuk bekerja lebih lama dari biasanya.

Jika dijadikan kebiasaan, bekerja terlalu lama akan memberikan sejumlah efek negatif lho. Hal ini dibeberkan oleh studi “Pengaruh Jam Kerja Panjang dan Lembur pada Kesehatan Kerja: Analisis Meta dari Bukti 1998-2018,” dalam Jurnal Internasional Penelitian Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat.

Para peneliti mengatakan bahwa jam kerja yang lebih lama menghasilkan kualitas tidur yang lebih buruk dan gangguan tidur yang lebih parah. Kebiasaan buruk ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung kardiovaskular, dan peningkatan risiko sindrom metabolik.

Baca juga: Hai Pekerja IT, Jangan Hanya Andalkan Kemampuan Teknis Saja

Menurut Pusat Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kanada, jam kerja yang panjang dan terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan yang dapat menyebabkan penurunan keselamatan dan kewaspadaan. Hal ini juga bisa memengaruhi kehidupan keluarga dan sosial.

Masalah lainnya adalah kenyataan bahwa saat ini dunia kerja tengah dimarakkan dengan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) akibat pandemi.

Hampir 72% pekerja jarak jauh tidak memiliki pengaturan rumah yang ergonomis, sehingga mengakibatkan masalah kesehatan fisik.

Dalam survei yang dilakukan oleh perusahaan raksasa Robert Half, terungkap beberapa kemungkinan yang akan ditawarkan perusahaan guna mendukung keseimbangan kehidupan kerja setelah krisis COVID-19.

Manajer SDM kemungkinan besar akan menjalani:

  • Waktu fleksibel (52%)
  • Minggu kerja terkompresi (45%)
  • Pengaturan paruh waktu permanen (41%)
  • Sharing pekerjaan (40%)

Survei Robert Half melibatkan 500 pekerja dewasa dan lebih dari 180 manajer sumber daya manusia di Kanada.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply