Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Monday, December 9, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Awas! Ciuman 10 Detik Bisa Mentransfer 80 Juta Bakteri

Topcareer.id – Menurut ilmuwan Belanda, satu ciuman di bibir yang dilakukan selama 10 detik dapat mentransfer sebanyak 80 juta bakteri.

Mereka memantau perilaku berciuman dari 21 pasangan dan menemukan bahwa mereka yang berciuman sembilan kali sehari kemungkinan besar memiliki kutu air liur.

Penelitian menunjukkan bahwa mulut adalah rumah bagi lebih dari 700 jenis bakteri. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Microbiome.

Sebuah tim dari Organisasi Riset Ilmiah Terapan Belanda (TNO) mengajukan serangkaian pertanyaan kepada 21 pasangan untuk menilai kebiasaan berciuman mereka, termasuk seberapa sering mereka berciuman dalam setahun terakhir dan kapan terakhir kali mereka saling berciuman bibir.

Baca Juga: Awas, Tiba-tiba Kehilangan Indra Penciuman Bisa Jadi Gejala Kena Corona

Para ilmuwan mengambil sampel bakteri dari lidah dan air liur para sukarelawan sebelum dan sesudah ciuman di bibir selama 10 detik.

Pada ciuman kedua pasangan itu, para ilmuwan dapat mendeteksi volume bakteri yang ditransfer ke pasangan lainnya – rata-rata 80 juta bakteri dalam satu ciuman 10 detik.

Namun, meski bakteri dalam air liur tampaknya berubah dengan cepat sebagai respons terhadap ciuman, populasi bakteri di lidah tetap lebih stabil.

Prof Remco Kort yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan: “French kissing adalah contoh yang bagus dari paparan sejumlah besar bakteri dalam waktu singkat.” Tapi hanya beberapa bakteri yang ditransfer dari ciuman yang tampaknya bertahan di lidah, jelas Kort.

Para ilmuwan Belanda bekerja sama dengan museum Micropia, museum mikroba pertama di dunia, yang berbasis di Amsterdam.

Semakin banyak peneliti yang mengamati mikrobioma, sebuah ekosistem sekitar 100 triliun mikro-organisme yang hidup di dalam dan di tubuh manusia.

Ilmuwan mengatakan populasi ini mungkin penting untuk kesehatan dan pencegahan penyakit.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply