Topcareer.id – Pada Senin (15/2/2021), Zimbabwe menerima 200.000 dosis vaksin Covid-19 Sinopharm dari China. Dengan begitu, negara tersebut akan memulai menyuntikkan vaksin ke warganya pada minggu ini.
Hal itu seperti yang dikatakan oleh Presiden Zimbabwe Emmerson Dambudzo Mnangagwa di akun Twitter resminya.
“Batch pertama vaksin untuk Zimbabwe telah berhasil dikirim. Kami mulai memvaksinasi warga Zimbabwe minggu ini! Semakin cepat negara kita terlindungi dari virus ini, semakin cepat ekonomi Zimbabwe dapat berkembang,” tulis akun Presiden @edmnangagwa, Senin (15/2/2021).
Kementerian Kesehatan negara itu mentweet pada Minggu bahwa 200.000 dosis disumbangkan oleh China. Sebanyak 600.000 dosis lagi dari China akan tiba pada awal Maret, menteri informasi Monica Mutsvangwa mengatakan pekan lalu.
Tidak jelas berapa banyak negara Afrika selatan yang kekurangan uang untuk membayar batch kedua vaksin dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm).
Wakil Presiden Zimbabwe Constantino Chiwenga, ketua delegasi yang menerima vaksin termasuk menteri keuangan, mengatakan petugas kesehatan garis depan akan menjadi yang pertama divaksinasi.
Baca juga: Studi Baru: Vitamin C Dan Zinc Tak Bisa Kurangi Gejala Covid-19
“Ini adalah sumbangan tepat waktu, orang-orang kami telah menderita pandemi ini. Vaksin tersebut menawarkan kemungkinan bahwa orang-orang kami yang telah menanggung beban kerusakan ekonomi akibat pandemi akhirnya dapat membuka halaman baru,” kata Chiwenga, mengutip CNN.
Zimbabwe telah menyisihkan USD100 juta untuk pengadaan vaksin, dan ingin membeli 20 juta dosis dalam upaya untuk mengimunisasi sekitar 60% populasinya dan mencapai kekebalan kawanan.
Menteri Keuangan Mthuli Ncube mengatakan sekitar 1,8 juta dosis vaksin akan diperoleh dari China. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Hanya segelintir negara Afrika yang mulai memberikan vaksinasi ketika benua itu berjuang keras untuk mendapatkan pasokan bagi 1,3 miliar penduduknya, bahkan ketika banyak negara yang lebih kaya berpacu dengan program imunisasi massal.
Uni Afrika mengatakan telah mengamankan sekitar 670 juta dosis untuk benua Afrika. Zimbabwe juga sedang bernegosiasi dengan Rusia mengenai pengadaan vaksin Sputnik dan mengharapkan lebih banyak dosis dari India dan COVAX.
Negara itu sejauh ini telah melaporkan hampir 35.000 kasus virus yang dikonfirmasi dan hampir 1.400 kematian.**(Feb)