Topcareer.id – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merilis pedoman baru pada hari Jumat (12/2) untuk membuka kembali sekolah dengan aman.
CDC memperkenalkan pendekatan bertahap yang dipecah menjadi empat zona berkode warna yang mendasari pembukaan kembali pada tingkat penularan komunitas.
“Memungkinkan sekolah untuk tetap terbuka dan beroperasi adalah tanggung jawab bersama,” kata Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky.
Untuk mewujudkannya, Walensky menekankan lima strategi mitigasi utama berikut perlu diikuti.
- Penggunaan masker yang benar (prioritas)
- Jaga jarak sosial sejauh 1,5 hingga 2 meter (prioritas)
- Cuci tangan
- Fasilitas bersih
- Penggunaan diagnostic contact tracing atau pelacakan kontak diagnostik
“Saya ingin menggarisbawahi bahwa cara paling aman untuk membuka sekolah adalah memastikan penyakit sesedikit mungkin di masyarakat,” kata Walensky.
Baca Juga: Obesitas Rentan Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya
Dua strategi terpenting adalah memakai masker dan mempraktikkan jarak fisik, kata CDC.
Namun, risiko penyebaran virus di sekolah sebagian besar terkait dengan seberapa banyak virus itu menyebar di masyarakat sekitar.
Untuk melacak penyebaran komunitas, CDC merekomendasikan sekolah menggunakan bagan berkode warna untuk menunjukkan tingkat penularan di komunitas. Biru menandakan transmisi rendah, kuning menentukan penyebaran sedang, oranye penting dan merah untuk transmisi tinggi.
Meskipun rekomendasi ini tidak mendorong vaksinasi siswa dan guru sebagai faktor untuk membuka kembali sekolah, CDC mendorong pekerja penting di garis depan, termasuk guru, untuk diprioritaskan untuk vaksin.
Panduan CDC diinformasikan oleh penelitian dan data dari Uni Eropa serta beberapa sekolah di Amerika Serikat yang telah dibuka kembali.
“Rekomendasi tersebut kemungkinan akan diperbarui dan diubah karena akan lebih banyak studi dan penelitian yang bisa memberikan wawasan tentang praktik terbaik.” kata Annette Anderson, profesor di Sekolah Pendidikan Universitas Johns Hopkins.**(Feb)