TopCareerID

PPKM Pengaruhi Sepinya Wisatawan di Manohara Borobudur

Manohara Borobudur yang terletak di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. (dok. BUMN)

Topcareer.id – Tingkat reservasi dan kedatangan pengunjung Manohara Borobudur menurun lantaran minimnya kunjungan wisata ke situs Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Di samping itu, aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro ikut memengaruhi sepinya reservasi.

Menurut penuturan GM Unit Manohara PT TWC, Jamaludin Mawardi, di masa sebelum pandemic, Manohara Borobudur bisa menerima 10 hingga 20 pax per hari. Sementara, saat ini menurun cukup drastis.

“Kalau dulu sebelum pandemi ya bisa 10-20 pax setiap hari. Kalau sekarang seminggu itu ya kadang tujuh pax kadang dua (pax),” kata Jamaludin, mengutip laman BUMN, Rabu (24/2/2021).

Jamaludin menambahkan, para pelancong yang berkunjung itu rata-rata masih dari wisatawan lokal. Mereka biasanya berasal dari wilayah Jawa Tengah maupun sekitar Yogyakarta.

Pada masa liburan Imlek pekan lalu pun, lokasi itu tidak terlalu banyak dikunjungi wisatawan. Reservasi hanya berjumlah tiga pax saja meski masa libur cukup panjang di masa itu.

Baca juga: Rata-Rata Dunia Habiskan 2 Jam 25 Menit Gunakan Medsos, Indonesia 3 Jam

“Saya kira sekalipun kami promosi dengan gencar, mobilitas masyarakat juga masih dibatasi. Tapi kami yakin, setelah kondisi mulai membaik pelaku pariwisata tinggal menunggu saja,” imbuhnya.

Pandemi Covid-19juga memaksa wisatawan untuk membatalkan reservasi mereka. Namun, jumlah itu tidak terlalu banyak. Hanya segelintir wisatawan yang terpaksa membatalkan waktu mereka bervakansi akibat beberapa kebijakan yang dibuat pemerintah di masa pandemi.

“Ada juga yang minta diundur. Jumlahnya hanya puluhan. Kami juga beri kemudahan kalau mereka minta diundur atau dibatalkan,” ujarnya.

Diketahui, Manohara Borobudur menawarkan sejumlah fasilitas istimewa kepada wisatawan seperti cotage, restoran, yoga, serta pemandangan menarik untuk melihat Candi Borobudur dengan latar Pegunungan Menoreh, yakni Bukit Dagi Abhinaya.

Exit mobile version