Topcareer.id – Pernahkah kamu merasa saat menonton tayangan soal masak-memasak atau tentang makanan, kamu pun ikut merasa ingin memakannya atau makan lebih banyak? Ternyata ada studi baru terkait hal ini.
Mengutip Ladders, peneliti dari University of Surrey melaporkan bahwa melihat orang lain menyiapkan dan memasak makanan biasanya membuat penonton makan lebih banyak dan ingin makan lebih banyak.
Demikian pula, penulis studi mengatakan hal yang sama juga berlaku ketika menyiapkan makanan. Jika seseorang menghabiskan waktu berjam-jam di dapur untuk menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri, kemungkinan besar mereka akan makan lebih banyak dari biasanya.
Tentu saja, tidak semua orang bisa memetik dan memilih kapan mereka menyiapkan makanan untuk diri mereka sendiri dan/atau keluarga, tetapi temuan ini tetap perlu diingat. Setidaknya, kamu bisa mengutip penelitian ini saat kamu ingin diet.
“Kami menemukan bahwa menyiapkan makanan sendiri secara aktif atau melihat orang lain menyiapkan makanan dapat meningkatkan rasa lapar dan makan lebih banyak,” kata rekan penulis studi Jane Ogden, Profesor Psikologi Kesehatan di Universitas Surrey.
Menariknya, Profesor Ogden dengan tegas menyebutkan bahwa fenomena ini tidak selalu buruk. Secara sosial, hal itu telah tertanam dalam benak setiap orang begitu lama sehingga “makan lebih sedikit = tubuh yang lebih baik,” tetapi itu tidak selalu terjadi.
Banyak orang perlu menambah jumlah kalori harian mereka, atau sekadar makan lebih banyak makanan sehat. Dalam skenario ini, mungkin ada baiknya kamu tetap menyalakan TV sepanjang hari.
“Dampaknya tergantung pada jenis makanan yang disiapkan. Jika makanan kurang nilai gizinya, ini bisa menyebabkan penambahan berat badan dan makan berlebihan yang tidak sehat,” ujarnya.
Namun, tambah dia, jika orang menyiapkan makanan bergizi sendiri atau melihat orang lain melakukan hal yang sama, ini sebenarnya bisa menjadi pengaruh yang baik, terutama jika mereka memasak dengan anak-anak.
“Karena hal itu dapat mendorong mereka untuk makan lebih banyak makanan sehat yang biasanya tidak mereka inginkan,” jelas Profesor Ogden.**(Feb)