Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, April 23, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

WHO akan Beri Kompensasi untuk yang Kena Efek Samping Serius akibat Vaksin COVAX

negara g7 diminta sumbang vaksin skema Covax

Topcareer.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui rencana kompensasi tanpa kesalahan untuk klaim efek samping yang serius pada orang-orang di 92 negara miskin akibat vaksin COVID-19 melalui skema berbagi COVAX.

Program tersebut menurut WHO merupakan mekanisme kompensasi cedera akibat vaksin yang pertama dan satu-satunya yang beroperasi pada skala internasional dan akan menawarkan kepada orang-orang yang memenuhi syarat dengan “proses yang cepat, adil, kuat dan transparan.”

Dengan memberikan kompensasi ini, program COVAX bertujuan untuk secara signifikan mengurangi kebutuhan peserta vaksin yang terkena efek samping serius, untuk meminta bantuan ke pengadilan karena berpotensi mengalami proses panjang dan mahal.

Saat ini, efek samping vaksin telah menjadi kekhawatiran bagi negara-negara yang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19, khususnya yang melalui rencana COVAX.

Baca juga: Ini Bahaya Yang Dihadapi Pengangguran Jangka Panjang

Rencana yang disepakati WHO, yang telah dibahas selama beberapa bulan, dirancang untuk mencakup efek samping serius yang terkait dengan vaksin yang didistribusikan COVAX hingga 30 Juni 2022.

Program ini awalnya akan dibiayai dari pendanaan donor ke AMC sebagai biaya tambahan untuk semua dosis vaksin COVID-19 yang didistribusikan melalui COVAX. Aplikasi dapat dilakukan melalui portal www.covaxclaims.com mulai 31 Maret 2021.

Seth Berkley, kepala eksekutif aliansi vaksin GAVI yang ikut memimpin COVAX mengatakan kesepakatan tentang dana kompensasi adalah “dorongan besar-besaran” untuk COVAX dengan bertujuan mengamankan akses global yang adil pada vaksin COVID-19.

WHO mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan asuransi Chubb untuk mengamankan perlindungan asuransi dalam program tersebut.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply