Topcareer.id – Sudah dua kali Hari Musik Nasional jatuh di tengah pandemi COVID-19. Yang pertama pada 2 Maret 2020, ketika kasus virus corona pertama di Indonesia diumumkan. Mau tidak mau, pertunjukan musik menjadi salah satu sektor yang paling terdampak.
Sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus COVID-19, kerumunan orang adalah hal yang paling dihindari. Sedangkan konser pasti melibatkan banyak orang berkumpul.
Jakarta International Java Jazz Festival 2020 pada 28 Februari hingga 1 Maret 2020 tahun lalu menjadi festival musik berskala besar di Indonesia yang terakhir diselenggarakan. Selebihnya, sejumlah festival dan konser telah dijadwal ulang atau batal sama sekali.
Pandemi menjadi pukulan telak bagi para musisi dan pekerja terkait. Banyak musisi masih bergantung pada pendapatan show off-air. Brgitu juga para kru musik yang rata-rata dibayar per proyek kerja.
Namun, dalam menghadapi pandemi ini, para musisi tetap berusaha kreatif dengan memindahkan panggung ke rumah atau studio mereka masing-masing. Beberapa dari mereka bahkan melakukan konser virtual.
Format virtual ini justru sekarang menjadi primadona dan juru selamat bagi para musisi di tengah hempasan badai pandemi.
Baca juga: Apakah Musik Klasik Mozart Membuat Bayi Lebih Pintar? Ini Penjelasannya
Konser virtual
Konser virtual pada awalnya diadakan secara gratis melalui live YouTube maupun Instagram. Musisi tampil dari rumah atau studionya masing-masing hanya dengan peralatan sederhana. Kemudian konser virtual ini menjadi semakin berkembang hingga akhirnya bisa menghasilkan uang.
Walaupun para musisi cukup kreatif melakukan segala cara untuk bertahan selama pandemi, solusi paling tepat sebenarnya hanyalah kembali menghidupkan industri pertunjukan musik, dan ini bisa terjadi jika pandemi virus corona berakhir.
Sayangnya, mengakhiri pandemi COVID-19 tidak mudah, satu tahun pandemi berlangsung, kondisi belum kunjung membaik.
Tak tahan akan hal ini, para promotor musik dan pekerja event pun mulai galau karena sudah tidak lagi memiliki pekerjaan yang berarti selama pandemi.
Salah satu usaha yang mereka lakukan adalah menyurati Presiden RI Joko Widodo dan memohon agar diperbolehkan untuk bekerja kembali.
Mereka menyatakan siap sedia untuk menjalankan protokol kesehatan yang ketat jika melangsungkan acara musik seperti konser. Para promotor juga mengaku siap bila harus memberlakukan serentetan peraturan secara disiplin pada pengunjung acara mereka.**(Feb)