Topcareer.id – Pemimpin Umat Katolik, Paus Fransiskus mengapresiasi pekerja profesional seperti wartawan, pekerja film, editor dan sutradara yang selalu berupaya melakukan verifikasi secara langsung.
“Kita harus berterima kasih atas keberanian dan komitmen dari begitu banyak pekerja profesional: para wartawan, para pekerja film, editor, dan sutradara yang kerap bekerja dengan penuh risiko,”ujar Paus Fransiskus seperti dikutip dari pesannya di Hari Komunikasi Sedunia ke-55 dengan tema “Datang dan Lihatlah, Berkomunikasi dengan Menjumpa Orang Lain Apa Adanya”.
Masih bicara tentang persoalan komunikasi, Paus Fransiskus kali ini menekankan sifat hakiki sebuah komunikasi. Paus mengajak kita semua bergerak, datang dan melihat sendiri serta tinggal bersama orang-orang, menjumpai mereka secara langsung.
Baca Juga: Jadi Kardinal Bukan Cita – Cita Ignasius Suharyo
Inilah yang disebut dalam dunia Jurnalistik sebagai metode paling dasar dalam mengumpulkan kisah/berita. Datang, melihat sendiri dan mengumpulkan kisah merupakan prosedur paling penting sebelum semua informasi kita sampaikan kepada khalayak di media massa. Inilah bentuk komunikasi paling jujur. Dan dengan cara yang sama, iman Kristiani dikabarkan sejak awal di Sungai Yordan dan Danau Galilea.
Pujian dan penghargaan Paus ini sekaligus sebagai bentuk ajakan secara langsung melawan sikap-sikap manipulatif dalam berkomunikasi, penyebaran informasi yang cenderung bernarasi tendensius, opini kosong tanpa arti yang hanya dikerjakan di meja redaksi tanpa bertemu orang.
Sebaliknya, Paus secara positif melihat berbagai sarana komunikasi saat ini dengan teknologinya yang jauh berkembang justru merupakan alat yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan bersama. Seperti menyebarkan kisah-kisah inspiratif, cerita-cerita positif, narasi-narasi yang membangun persaudaraan dan bukan pertengkaran.
Baca Juga: Puluhan Jurnalis Dipecat dan Digantikan Robot AI
Mungkin kalau Santo Paulus hidup di zaman ini, kata Paus, dia juga akan menggunakan email dan media sosial untuk menyampaikan ajaran-ajaran imannya.
Meski begitu, Paus tetap menekankan bahwa masa pandemi ini telah membuat kita semua menjaga jarak. Karena itu, tantangan untuk datang, melihat sendiri peristiwa-peristiwa dari dekat dan mengalami langsung menjadi semakin nyata.
Saat ini, kita tidak bisa sembarangan bertemu orang secara langsung. Ada protokol kesehatan yang harus dijalani. Meski vaksinasi sudah ada, protokol kesehatan tetap harus dijalankan. “Maka, tantangan yang menanti kita adalah berkomunikasi dengan menjumpai orang-orang di manapun mereka berada dan sebagaimana adanya,”ujar Paus.**