Topcareer.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mencatat hingga tanggal 14 Maret 2021 ini, sebanyak 11.542 perusahaan rela membeli vaksin Covid-19 untuk para karyawannya melalui program vaksinasi gotong royong.
Meski biaya vaksin tak dibebankan kepada karyawannya, namun Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani membeberkan alasan mengapa ribuan perusahaan tersebut lebih memilih mengeluarkan uang lebih untuk vaksin ketimbang menunggu para karyawannya mendapat jatah vaksin gratis dari pemerintah.
“Dunia usaha tidak keberatan dalam memberikan vaksin gratis lewat program vaksinasi gotong royong kepada pekerjanya. Pasalnya, selama ini dunia usaha pun sudah mengeluarkan uang untuk menjalankan protokol kesehatan,” ujar Rosan seperti dikutip dari laman Kadin.id, Selasa (16/3/2021).
Biaya penerapan protokol kesehatan inilah yang jika dihitung-hitung bisa menjadi pengeluaran yang lebih besar, daripada biaya untuk membeli vaksin itu sendiri.
“Setiap 2 minggu sekali kita mengadakan swab antigen kepada para pekerja kita, kepada para buruh kita. Sekali swab itu kan cost-nya juga kurang lebih Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu, kemudian menjalankan program PCR juga dan protokol-protokol kesehatan lainnya,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Rosan berharap inisiasi dunia usaha dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 ini dapat meningkatkan produktivitas pekerja karena merasa aman dan nyaman setelah disuntikkan vaksin.**(Feb)