Topcareer.id – Belum lama ini banyak karyawan yang berani menyalahgunakan keuangan kantor untuk keperluan pribadinya alias korupsi. Hal ini tentu merugikan bagi perusahaan dan beberapa pihak.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri pun membeberkan berdasarkan literatur setidaknya ada 6 penyebab seseorang bisa terseret kasus korupsi. Pertama yakni keserakahan.
“Fakta empiris menunjukkan, para koruptor rata-rata tidak ada yang kekurangan. Rumah mereka tidak satu, mobil tidak satu, bahkan istri juga tidak satu. Kalau punya istri satu, pacarnya lebih dari satu. Ini fakta,” ujarnya di Bandung, Rabu (17/3/2021).
Kemudian faktor kedua adalah kesempatan. Dimana kesempatan ini erat kaitannya dengan kekuasaan. Sehingga akan sangat sulit bagi seseorang melakukan korupsi kalau melihat tidak adanya kesempatan.
Baca juga: Bukan Rokok, 95% Uang Kartu Prakerja Ternyata Dibelanjakan Ini
Sedangkan kebutuhan menjadi penyebab keempat seseorang bisa melakukan korupsi. Yang perlu digarisbawahi, kebutuhan ini bukan terkait kebutuhan hidup, melainkan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup.
“Seberapa tinggi pendapatannya, tidak akan pernah cukup kalau digunakan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya,” tambahnya.
Lalu faktor berikutnya ialah rendahnya ancaman hukuman yang diterima. Firli pun menontohkan salah satu kasus koruspi tersebut.
“Nanti divonis 2 tahun, dapat remisi 6 bulan, lalu bebas karena 17 Agutus. Itu yang menyebabkan orang melakukan korupsi karena hukumannya rendah,” tegasnya.
Terakhir, gagalnya sistem dan lemahnya integritas juga bisa menjadi penyebab seseorang korupsi.**(Feb)
