TopCareerID

1 dari 10 Pekerja di Inggris Tak Kenakan Celana Saat Meeting Virtual

meeting video

Ilustrasi. (dok. Pinterest)

Topcareer.id – Menurut jajak pendapat YouGov, satu dari 10 orang Inggris yang bekerja dari rumah selama pandemi tidak mengenakan celana panjang selama pertemuan virtual (meeting virtual) dan hampir sepertiganya mengenakan piyama.

Masih menurut polling tersebut, hanya 14% pekerja jarak jauh (remote workers) yang ingin kembali ke kantor secara fulltime jika aman untuk melakukannya dan satu dari lima mengatakan mereka tidak pernah ingin kembali ke kantor.

Angka yang diterbitkan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris menunjukkan bahwa pada bulan April 2020, hampir setengah (46,6%) orang yang bekerja di Inggris melakukan pekerjannya dari rumah. Di London jumlahnya 57%.

Mengutip HuffPost UK, menurut angka terbaru dalam pekan yang berakhir 14 Maret, jumlah orang yang bekerja secara eksklusif dari rumah mencapai 30%, turun 6% poin dari minggu sebelumnya.

Dari 2.027 pekerja rumahan yang disurvei dalam jajak pendapat YouGov terbaru, termasuk 1.012 dari Inggris, 45% mengatakan mereka lebih suka pergi ke kantor antara satu hingga tiga hari per minggu.

Baca juga: AstraZeneca Revisi Tingkat Kemanjuran Vaksinnya, Jadi 76%

Lebih dari separuh (51%) menyatakan menghindari perjalanan sebagai alasan utama ingin bekerja dari rumah, diikuti dengan mendapatkan jam kerja yang fleksibel (34%). Tidur lebih banyak (20%) dan tidak harus memakai pakaian resmi (15%) merupakan tambahan alasan responden ingin terus bekerja jarak jauh.

Saat mengambil bagian dalam pertemuan atau panggilan virtual, sepertiga (31%) mengaku pernah melakukan percakapan pribadi dengan teman, 30% mengatakan mereka memakai piyama, 23% berbelanja online dan 15% mengatakan mereka pernah bermain game komputer.

“Hasil menunjukkan “pekerjaan tidak akan pernah sama seperti sebelum pandemi,” kata Sam Liang, Kepala Eksekutif dan Pendiri aplikasi transkripsi Otter.ai, yang menugaskan jajak pendapat YouGov.

“Karyawan sekarang menuntut pengaturan kerja yang fleksibel dan hybrid yang memenuhi keseimbangan kehidupan kerja baru dan perubahan sikap yang diciptakan oleh bekerja dari rumah untuk waktu yang lama,” katanya.**(Feb)

Exit mobile version