Topcareer.id – Kamu pasti sudah tahu bahwa belajar bahasa asing dapat membuat dirimu lebih berhaga dalam perkembangan karier.
Bahkam, saat ini semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa mempelajari bahasa asing juga memiliki manfaat yang cukup signifikan, termasuk bagi kesehatan otak.
Belajar bahasa asing bisa membuat otakmu lebih pintar, meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan, dan bahkan menjaga kesehatan otak di masa tua.
Yuk, simak manfaat apa saja yang bisa kamu peroleh dari mempelajari bahasa asing.
Bagian pertama dari artikel:
Keterampilan pengambilan keputusan lebih baik
Mampu berbicara bahasa lain dapat membantumu membuat keputusan yang lebih baik. Studi dari University of Chicago telah menunjukkan bahwa orang yang berbicara bahasa lain lebih mampu menangkap nuansa dan kehalusan dalam situasi tertentu.
Apresiasi yang tinggi terhadap kompleksitas suatu situasi dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih rasional di banyak bidang kehidupan. Sebaliknya, orang monolingual cenderung mendasarkan keputusan mereka pada emosi.
Baca juga: 7 Gaya Hidup Modern Yang Merusak Otak
Meningkatkan memori
Mempelajari bahasa asing membantu meningkatkan daya ingat. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology bertujuan untuk mengetahui apa pengaruh belajar bahasa asing terhadap ingatan anak.
Studi ini menemukan bahwa anak-anak bilingual tampil jauh lebih baik daripada anak-anak monolingual dalam tugas-tugas yang menggunakan memori kerja mereka.
Peningkatan fokus
Belajar bahasa asing membantumu menambah fokus, dan lebih bisa menangani gangguan dengan tepat, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Brain and Language.
Orang bilingual terbiasa beralih di antara bahasa yang berbeda, memutuskan bahasa mana yang sesuai untuk digunakan dalam situasi tertentu. Ini memberi otak banyak latihan dalam memfokuskan dan menyaring informasi.
Pada dasarnya, orang bilingual akan lebih baik dalam berkonsentrasi pada apa yang mereka lakukan dan terlatih untuk melakukan banyak tugas sekaligus.
Peningkatan sensitivitas perseptual
Seorang psikolog dari University of British Columbia menemukan bahwa bayi yang dibesarkan dalam rumah tangga bilingual dapat membedakan bahasa yang berbeda ketika mereka berbicara, bahkan jika mereka tidak terbiasa dengan bahasa tersebut.
Pada dasarnya, keterpaparan pada dua bahasa sejak dini berkontribusi pada kepekaan persepsi seseorang terhadap hal-hal yang asing. Bayi yang dibesarkan dengan dua bahasa juga akan lebih mudah mempelajari bahasa lain di kemudian hari.**(Feb)