Topcareer.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pada bulan April 2021, terjadi peningkatan pertumbuhan belanja nasional yang cukup tajam.
“Perkembangan indikator makro kita, pada sisi konsumsi atau belanja mengalami tren peningkatan signifikan,” kata Airlangga dalam keterangan persnya, Senin (19/4/2021).
Ia menambahkan, berdasarkan big data bank, angka Pertumbuhan Belanja Nasional (penjumlahan belanja seluruh nasabah bank via beberapa channel pembayaran), pada April 2021 dibandingkan tahun lalu, mengalami kenaikan sangat tajam yaitu tumbuh 32,48% (YoY) untuk non-seasonally adjusted.
“Setelah turun paling dalam pada Juni 2020 yang menyentuh angka lebih rendah dari -30%. Sedangkan untuk untuk seasonally adjusted, tumbuh 13,11% (YoY),” ujar Menko Perekonomian.
Kenaikan juga dialami pada sisi pertumbuhan Penerimaan Sektor Industri, di mana pada April 2021 mengalami peningkatan cukup tinggi, yaitu tumbuh 10,26% (YoY) untuk non-seasonally adjusted dan tumbuh 1,46% (YoY) untuk seasonally adjusted.
Begitu pula capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Maret 2021 yang mencatatkan rekor tertinggi di level 53,2.
Pada kesempatan yang berbeda Menko Airlangga menyampaikan bahwa dari sektor ekonomi, indikator ekonomi terus menunjukkan sinyal positif.
Baca juga: Jelang Lebaran, Kemnaker Dirikan Posko THR
Sejumlah leading indicator ekonomi Indonesia perlahan menunjukkan tren pemulihan ekonomi dan membentuk kurva V-shape.
Sektor yang berkontribusi besar terhadap PDB yang mulai pulih adalah Industri Pengolahan, Konstruksi, dan Perdagangan.
Beberapa sektor masih mampu bertahan dan tumbuh positif, seperti Infokom, Kesehatan, Pertanian, dan Jasa Pendidikan.
“Secara spasial, perekonomian Indonesia juga terus membaik. Wilayah Sulawesi, serta Maluku dan Papua merupakan daerah yang telah mengalami pertumbuhan ekonomi positif didorong oleh peningkatan harga komoditas,” jelas Menko Airlangga.
Dalam bulan Ramadan, Pemerintah juga menginisiasi program pengungkit ekonomi selama untuk meningkatkan daya beli. Mulai dari peraturan yang mempertegas pembayaran THR, penyaluran bantuan beras (BULOG) dan Program Percepatan Perlindungan Sosial (Perlinsos).
“Untuk mendorong konsumsi masyarakat Pemerintah menginisiasi program Harbolnas untuk produk dalam negeri dan bebas ongkir serta kampanye nasional Bagi-Bagi KURMA atau kado untuk keluarga di rumah,” pungkas Menko Airlangga.