Topcareer.id – Direktur Pusat CDC, Dr. Rochelle Walensky mengatakan kurang dari 6.000 orang yang telah menerima vaksinasi penuh tertular COVID-19. Senin (19/4).
Itu mewakili 0,007% dari 84 juta orang Amerika dengan perlindungan dari vaksinasi penuh terhadap virus. Dia mengatakan vaksin bekerja sebagaimana mestinya.
“Dengan vaksin apa pun, kami mengharapkan kasus yang jarang terjadi, tetapi sejauh ini dari 84 juta orang yang telah menerima vaksinasi penuh, kami hanya menerima laporan kurang dari 6.000 kasus terobosan,” kata Walensky saat konferensi pers.
Kasus terobosan terjadi ketika seseorang tertular virus lebih dari 14 hari setelah suntikan kedua, katanya.
Kepala CDC mengakui bahwa jumlah dari laporan ini bisa jadi perkiraan yang terlalu rendah.
“Meskipun angka ini berasal dari 43 negara bagian dan teritori dan kemungkinan merupakan perkiraan yang terlalu rendah, ini tetap menjadi poin yang sangat penting bahwa vaksin ini berfungsi. Dari hampir 6.000 kasus, sekitar 30% tidak menunjukkan gejala sama sekali,” jelas Walensky.
“Ini berita menggembirakan. Ini menunjukkan apa yang telah kita diskusikan tentang vaksin yang membantu mencegah kamu dari sakit parah,” tambahnya.
Dari 6.000 atau lebih infeksi terobosan, 396 orang dirawat di rumah sakit dan 74 orang meninggal, menurut data CDC.
Baca juga: AS Catat Rekor Baru Vaksinasi Harian Dan Tingkat Kematian Akibat COVID-19 Turun 22%
Separuh dari semua orang dewasa Amerika telah menerima setidaknya satu dosis vaksin virus corona.
Orang berusia 65 tahun ke atas, 81% telah menerima satu dosis atau lebih dan sekitar dua pertiga sudah vaksinasi penuh.
Pejabat kesehatan AS meluncurkan kampanye besar-besaran untuk membujuk lebih banyak orang Amerika agar mau menerima vaksin.
AS berharap banyak orang mau menerima imunisasi sehingga negara tersebut dapat memperoleh kekebalan kawanan terhadap virus tersebut.
Kepala penasihat medis Gedung Putih Dr. Anthony Fauci sebelumnya mengatakan 75% hingga 85% populasi AS perlu mendapat vaksinasi untuk menciptakan “payung” kekebalan yang mencegah penyebaran virus.
“Sangat mengganggu bahwa atas dasar persuasi politik orang tidak ingin menerima vaksin,” kata Fauci.
AS melaporkan 723 kematian akibat COVID-19 per hari, menurut rata-rata tujuh hari berdasarkan data dari oleh Universitas Johns Hopkins.**(Feb)