TopCareerID

Jumlah Peneliti di Indonesia Masih Kurang

Ilustrasi peneliti.

Ilustrasi peneliti.

Topcareer.id – Salah satu permasalahan terkait riset yang dihadapi Indonesia yakni belum sebandingnya jumlah mahasiswa dan dosen dengan jumlah publikasi yang dihasilkan. Salah satu ahli menyebut meski tiap tahun bertambah, jumlah peneliti di Indonesia masih kurang.

Hingga tahun 2019, dari 4.607 perguruan tinggi serta 177.000 dosen dan peneliti yang terdaftar di Science and Technology Index (Sinta), Indonesia hanya menghasilkan 34.007 jurnal yang terindeks Scopus.

Rendahnya publikasi ilmiah para peneliti Indonesia salah satunya disebabkan minimnya pemahaman dan minat riset, terutama di kalangan mahasiswa.

“Saat ini jumlah peneliti di Indonesia bertambah setiap tahunnya. Namun, masih diperlukan lebih banyak peneliti lagi,” kata Dr Berry Juliandi, salah satu tim pengelolaan jurnal ilmiah internasional bereputasi, dikutip dari laman IPB, Rabu (21/4/2021).

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University ini menambahkan, selain itu, Kementerian Keuangan (2019) menyatakan bahwa alokasi dana riset masih di bawah satu persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Baca juga: IEA Rilis Peringatan Mengerikan Tentang Emisi Karbon, Bahayakan Dunia

Sedangkan, kata dia, negara seperti Jepang dan Korea sudah di atas 3-4,5 persen dari PDB. Dua hal ini mendasari bahwa penelitian di Indonesia perlu ditingkatkan lagi dan masih banyaknya peluang untuk menjadi peneliti.

Hal tersebut menunjukkan bahwa salah satu hambatan peneliti Indonesia dalam memperoleh pendanaan yakni kurangnya dukungan dari pemerintah ataupun pihak swasta.

Dr Berry juga mengungkapkan bahwa IPB University akan mengadakan crowdfunding atau dana wakaf bagi masyarakat Indonesia yang akan melakukan penelitian.

“Peneliti Indonesia tidak harus selalu mengadakan riset yang sophisticated, karena banyak penelitian yang lebih berdampak bagi masyarakat walaupun kadang dinilai kurang keren. Tetapi hal tersebut memberikan kebermanfaatan yang lebih besar,” imbuhnya.

Exit mobile version