TopCareerID

Prancis Ikut Sumbang Vaksin untuk Negara Miskin

Foto Ilustrasi

Topcareer.id – Prancis segera menjadi anggota Uni Eropa pertama yang mengirim pasokan vaksin COVID-19 ke negara-negara berkembang melalui skema COVAX internasional.

Berharap negara lain akan bergabung dalam upayanya untuk mencegah varian baru dan bersaing dengan Rusia dan China.

Donasi Prancis mulai dari 100.000 dosis awal vaksin COVID-19 AstraZeneca bulan ini, yang diumumkan pada hari Rabu (21/4).

Ini merupakan dorongan untuk COVAX, dengan dukungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi ( GAVI).

Fasilitas COVAX bertujuan untuk mengamankan 2 miliar dosis vaksin untuk negara-negara berpenghasilan rendah pada akhir tahun 2021.

Proyek ini telah menerima dukungan miliaran dolar tetapi belum ada satu dosis pun sumbangan yang teralokasi.

“Prancis akan meresmikan mekanisme berbagi vaksin Eropa dengan COVAX,” kata seorang penasihat Presiden Prancis Emmanuel Macron.

“Kami sangat berharap negara lain akan berkomitmen untuk berbagi vaksin secara fisik dengan COVAX.”

Baca juga: WHO Akan Beri Kompensasi Untuk Yang Kena Efek Samping Serius Akibat Vaksin COVAX

Macron telah mendesak negara-negara UE untuk mengirim 5% dari pasokan vaksin mereka sendiri ke negara-negara berkembang.

Hal ini bertujuan untuk membantu blok tersebut mendapatkan kembali inisiatif dari Rusia dan China dalam diplomasi vaksin.

Moskow dan Beijing memiliki kesepakatan untuk mengirimkan lebih dari 1 miliar dosis ke Afrika, Amerika Latin.

Selain itu juga ke mitra UE seperti Turki, Mesir, Maroko, dan negara-negara Balkan yang merupakan kandidat untuk bergabung dengan blok tersebut.

COVAX mengatakan targetnya adalah mengirimkan 237 juta dosis suntikan pertama AstraZeneca dan Pfizer ke 142 negara pada akhir Mei.

Pejabat Prancis telah menyatakan keprihatinan bahwa negara-negara maju di seluruh dunia, yang terburu-buru untuk memvaksinasi penduduk mereka sendiri, hanya memberikan uang tunai untuk COVAX dan menahan diri untuk tidak mengirimkan dosis dari cadangan mereka sendiri.

Prancis telah berkomitmen untuk mengirimkan 500.000 dosis pada pertengahan Juni, kata penasihat Prancis itu.

Batch pertama dosis AstraZeneca, diambil dari perkiraan pengiriman Prancis sendiri, akan dikirim ke COVAX dalam waktu dekat.**(Feb)

Exit mobile version