Topcareer.id – Toyota Motor Corp mengatakan pihaknya telah mengembangkan modul sistem fuel cell karena berharap dapat memperluas penggunaan dan aksesibilitas teknologi nol emisi di tengah pergeseran industri menuju kendaraan listrik (EV).
Produsen mobil terbesar di dunia ini hingga sekarang belum berhasil memenangkan pelanggannya untuk menggunakan kendaraan fuel cell (FCV).
Segmen FCV tetap menjadi teknologi khusus meskipun mendapat dukungan pemerintah Jepang, di tengah kekhawatiran tentang kurangnya stasiun pengisian bahan bakar, nilai jual kembali, dan risiko ledakan hidrogen.
Sistem baterai Fuel Cell (FC) baru yang ditawarkan secara terpisah akan tersedia dalam modul paket kompak untuk digunakan sebagai pembangkit listrik stasioner di truk, bus, kereta api dan kapal, kata perusahaan.
Baca Juga: Domino’s Pizza Luncurkan Mobil Robot Delivery
“Toyota telah mengambil berbagai inisiatif menuju penciptaan masyarakat hidrogen,” kata perusahaan Jepang itu dalam sebuah pernyataan.
Produsen mobil itu mengatakan akan menawarkan model yang dikemas secara horizontal dan vertikal, dengan berat sekitar 240kg-250kg, masing-masing dengan output terukur 60kW atau 80kW.
Fuel cell adalah perangkat yang merubah energi kimia secara langsung menjadi energi listrik. Bisa dikatakan juga sebagai perangkat yang menghasilkan daya dengan kombinasi bahan bakar dan oksigen.
Beberapa kelebihan fuel cell antara lain lebih ramah lingkungan, nol emisi karbon dan anti bising. Berperan kuat dalam membantu mengurangi emisi bahan bakar fosil dan merupakan teknologi yang menawarkan efisiensi tinggi serta dapat mengirimkan daya yang cepat.**(Feb)