TopCareerID

CDC: Ini Gejala yang Mungkin Terjadi Jika Derita Long Covid-19

Ilustrasi

Topcareer.id – Pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan orang-orang jangan ragu untuk mencari perawatan medis jika mereka yakin mereka menderita gejala yang menetap dan melemahkan karena Covid-19.

“Apa yang disebut Long Covid-19 masih belum dipahami dengan baik oleh para ahli kesehatan,” kata Dr. John Brooks, kepala petugas medis untuk tanggapan Covid-19 CDC, dikutip CNBC.

Ia mengatakan, seorang dokter perawatan primer dapat membantu menentukan apakah seseorang menderita long Covid-19 atau penyakit yang tidak terkait.

“Jika kamu mengalami gejala yang belum pernah kamu alami sebelumnya, sesuatu yang baru setelah Covid (seperti) nyeri dada, kesulitan bernapas, tidak dapat berpikir jernih, kamu tidak membaik seperti yang seharusnya, permulaan untuk mencari perawatan,” kata Brooks dalam sidang House Energy and Commerce Committee.

Umumnya, orang khawatir pergi ke rumah sakit dan membuang waktu dokter untuk sesuatu yang mungkin tidak terlalu serius, terutama selama pandemi, kata Brooks. Dalam kasus potensi Covid jangka panjang, yang masih coba dipahami oleh para peneliti, orang tidak boleh melakukan itu.

“Itu mungkin baik-baik saja untuk jangka pendek sampai kita benar-benar dapat membedakan dengan lebih jelas apa yang mendefinisikan ini. Kami sedang dalam tahap pembelajaran,” katanya.

Baca juga: Studi: Satu Dosis Vaksin Covid-19 Kurangi Separuh Penularan

Gejala Long Covid-19, yang sekarang oleh para peneliti disebut Pasca-Acute Sequelae of Covid-19, atau PASC, dapat berkembang dengan baik setelah infeksi awal, dan tingkat keparahan dapat berkisar dari ringan hingga melumpuhkan, menurut pejabat kesehatan masyarakat dan pakar kesehatan.

Para peneliti di University of Washington menerbitkan data pada bulan Februari yang menemukan sepertiga pasien melaporkan gejala yang sedang berlangsung, termasuk kelelahan, sesak napas dan gangguan tidur, yang berlangsung selama sembilan bulan.

Dr Francis Collins, direktur National Institutes of Health (NIH), mengatakan kepada komite DPR pada bahwa orang yang telah dirawat di rumah sakit dengan virus tampaknya memiliki peluang lebih tinggi untuk mengembangkan Long Covid-19.

“Tetapi orang yang tidak dirawat di rumah sakit juga bisa mengalami gejala yang terus-menerus,” katanya.

Orang yang lebih tua, wanita dan orang yang mengalami obesitas juga tampaknya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan Covid yang berkepanjangan, kata Collins kepada komite.

NIH meluncurkan inisiatif pada bulan Februari untuk mempelajari Covid jangka panjang (Long Covid-19) dan mengidentifikasi penyebab serta pengobatan potensial.**(Feb)

Exit mobile version