Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Ilmuwan Berhasil Memotret Hiu Bercahaya di New Zealand

Topcareer.id – Ilmuwan Belgia berhasil mendokumentasikan tiga spesies hiu yang bercahaya saat melakukan ekspedisi penelitian di area dasar laut Chatham Rise, di sebelah timur New Zealand.

Ahli biologi kelautan Dr Jérôme Mallefet, dari universitas UCLouvain Belgia, mengatakan para ilmuwan tahu bahwa hiu itu mampu menghasilkan cahaya biru.

“Berkat National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) saya bisa mengumpulkan beberapa dari mereka dan akhirnya melihat hiu itu bersinar,” katanya kepada Morning Report.

“Itu sangat luar biasa.”

Mallefet mendirikan laboratorium gelap di atas kapal NIWA RV Tangaroa untuk memotret hiu. Ruangan itu digelapkan untuk meniru kegelapan laut bagian dalam dan ilmuwan memotret hiu menggunakan kamera khusus.

Baca juga: Ironis! Demi Vaksin Corona 500.000 Ikan Hiu Terancam Dibunuh

Sebelum eksperimen Mallefet, tidak ada satupun yang mencatat hiu bioluminescent itu menghasilkan cahaya di perairan New Zealand.

Hiu, seperti kebanyakan spesies bercahaya dasar laut, bisa menghasilkan cahaya biru yang menyala dengan baik di laut dalam. Mereka memiliki ribuan photophores, atau sel penghasil cahaya, di kulit perut, sisi lateral dan punggung mereka.

“Hiu sirip layang-layang adalah vertebrata terbesar yang mampu menghasilkan cahaya,” kata Mallefet.

Bioluminescence juga dikonfirmasi terdapat di blackbelly lanternshark dan south lanternshark.

Meskipun banyak hewan laut yang menghasilkan cahayanya sendiri, ini adalah pertama kalinya ditemukan pada ikan hiu yang besar.

Ketiga spesies hiu yang diteliti mendiami zona mesopelagic atau sering disebut zona senja, yang berkisar dari kedalaman 200 meter hingga 1000 meter (kedalaman maksimum yang bisa dicapai oleh sinar matahari).

Spesies ini menghadapi lingkungan tanpa tempat untuk bersembunyi, oleh karena itu diperlukan kontra iluminasi sebagai bentuk kamuflase, kata para peneliti.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply