Topcareer.id – Pejabat tinggi pengendalian penyakit China mengatakan negara itu secara resmi tengah mempertimbangkan untuk mencampurkan vaksin COVID-19. Langkah ini sebagai cara untuk lebih meningkatkan kemanjuran vaksin.
Data yang tersedia menunjukkan vaksin China tertinggal dari yang lain termasuk Pfizer dan Moderna dalam hal kemanjuran.
“Vaksin yang tersedia saat ini tidak memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi”, kata Gao Fu, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Sabtu (10/4).
“Kami sedang mempertimbangkan inokulasi menggunakan vaksin dari jalur teknis yang berbeda,” katanya.
Gao mengatakan bahwa mengambil langkah-langkah untuk “mengoptimalkan” proses vaksin termasuk mengubah jumlah dosis dan lamanya waktu antara dosis merupakan solusi “pasti” untuk masalah kemanjuran.
Baca Juga: Bio Farma Siapkan 18 Juta Dosis Vaksin pada Mei 2021
China telah mengembangkan empat vaksin domestik yang disetujui untuk penggunaan publik. Dan seorang pejabat mengatakan bahwa China akan memproduksinya sebanyak 3 miliar dosis pada akhir tahun 2021.
Vaksin COVID-19 Sinovac China memiliki tingkat kemanjuran sedikit di atas 50% dalam uji klinis di Brazil. Sementara itu sebuah studi terpisah di Turki mengatakan efikasi Sinovac mencapai 83,5%.
China telah mengirimkan jutaan vaksinnya ke luar negeri. “Data uji tingkat perlindungan vaksin global sama-sama tinggi dan rendah,” kata Gao kepada tabloid negara bagian Global Times pada hari Minggu (9/4).
“Bagaimana meningkatkan tingkat perlindungan vaksin adalah masalah yang perlu dipertimbangkan oleh para ilmuwan global,” kata Gao. Seraya menambahkan bahwa mencampurkan vaksin dan menyesuaikan metode imunisasi adalah solusi yang ia usulkan.
Gao juga menolak klaim oleh beberapa laporan media bahwa dia mengatakan vaksin COVID-19 China memiliki tingkat perlindungan yang rendah, ia mengatakan bahwa itu adalah kesalahpahaman.**(RW)