TopCareerID

Pemilik Daily Mail Menggugat Google Atas Monopoli Bisnis Iklan

Untuk PHK karyawan, Google sampai habiskan biaya hingga Rp33 triliun.

Untuk PHK karyawan, Google sampai habiskan biaya hingga Rp33 triliun.

Topcareer.id – The Daily Mail, pemilik surat kabar MailOnline, telah menjatuhkan gugatan hukum pada Google hari Selasa (20/4).

Daily Mail menuduh bahwa raksasa penelusuran dan periklanan itu terlalu memonopoli penjualan ruang iklan online.

Hal ini menyebabkan surat kabar online jadi hanya menerima sedikit dari pendapatan yang dihasilkan dari konten mereka.

Gugatan federal terhadap Google dan induknya, Alphabet Inc, menuduh bahwa Google mengontrol alat yang berguna untuk menjual inventaris iklan serta ruang di halaman penerbit tempat iklan bisa ditempatkan.

Dan raksasa penelusuran itu juga menguasai bursa yang memutuskan penempatan posisi iklan.

“Kurangnya persaingan untuk inventaris penerbit menekan harga dan mengurangi jumlah dan kualitas berita yang tersedia bagi pembaca, tetapi Google akhirnya unggul karena mengontrol semakin banyak ruang iklan yang tersisa,” kata gugatan tersebut.

Pengajuan gugatan berlangsung di Pengadilan Distrik AS di New York oleh perusahaan yang berbasis di Inggris itu.

Daily Mail juga mengatakan bahwa Google telah “menghukum” penerbit yang “tidak tunduk pada praktiknya.”

Namun, Google menyebut klaim gugatan itu sebagai hal yang “tidak pantas” dan “tidak akurat”.

Baca juga: Google: 53% Pengguna Internet Akan Tinggalkan Situs Dengan Waktu Muat Lebih Dari 3 Detik

“Penggunaan alat teknologi iklan kami tidak ada hubungannya dengan bagaimana peringkat situs web penerbit di Google Penelusuran,” kata Google.

Google juga mengatakan bahwa penerbit masih memiliki banyak opsi untuk menjual ruang iklannya di internet.

“The Daily Mail sendiri memberi wewenang kepada puluhan perusahaan teknologi periklanan untuk menjual dan mengelola ruang iklan mereka.” Ujar Google

Perusahaan teknologi tersebut yakni Amazon, Verizon, dan lainnya. Google menambahkan.

Tuduhan serupa juga tertuju pada Google dalam gugatan dari Texas dan sekelompok negara bagian lain pada bulan Desember 2020.

Gugatan itu merupakan salah satu rangkaian tuntutan terhadap Google dan Facebook Inc akhir tahun lalu.

Sekelompok bipartisan anggota parlemen AS pimpinan Senator Amy Klobuchar dan Perwakilan David Cicilline memperkenalkan undang-undang pada bulan Maret yang bertujuan mempermudah organisasi berita untuk bernegosiasi secara kolektif dengan platform seperti Google dan Facebook dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan.

Penggugat dalam gugatan tersebut adalah Associated Newspapers Ltd dan Mail Media Inc, yang menerbitkan MailOnline.**(RW)

Exit mobile version